Pilpres 2024

PDIP Khilaf Usung Gibran jadi Wali Kota Solo dan Umbar Kejelekkan Jokowi

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyebut khilaf mengusung Gibran Rakabuming Raka jadi Wali Kota Solo. 

Editor: Tri Yulianto
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Ilustrasi Sekjen PDIP Hasto Kristianto. Hasto mengaku bahwa PDIP telah khilaf mengusung Gibran menjadi Wali Kota Solo. 

Lantaran, saat ini hampir seluruh keluarga atau orang dekat Jokowi digadang-gadang untuk maju dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024.

"Hampir seluruh keluarga Pak Jokowi, siapa yang dekat dengan Pak Jokowi untuk maju," kata Hasto dalam sebuah diskusi daring pada Sabtu (30/3/2024).

Bahkan, Hasto mengatakan, untuk menempati posisi jabatan strategis harus mengenal Jokowi sejak menjadi wali kota Solo.

"Kami melihat untuk menjadi pejabat Indonesia itu harus kenal Pak Jokowi dulu di Solo."

"Ini kan anti meritokrasi, apakah Solo betul-betul menjadi wahana penggemblengan?" ujar Hasto.

Hasto pun mencotohkan, kabar Marsdya Tonny Harjono akan menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.

Hal tersebut, dianggap Hasto bernuansa nepotisme, karena istri Tonny merupakan saudara dari Iriana Joko Widodo.

"Sekarang yang menjadi KSAU itu juga menikah sama saudaranya Ibu Iriana, ya Pak Tonny, Marsekal Tonny, itu istrinya meninggal kemudian dijodohkan oleh katanya Ibu Iriana, dan kemudian jadi saudaranya," ucap Hasto.

Contoh lainnya lagi adalah sekretaris pribadi Jokowi, Devid Agus Yunanto, kini juga digadang-gadang akan menjadi calon bupati Boyolali.

"Nepotisme itu kita lihat ternyata justru semakin telanjang di depan mata kita. Sekretaris Pak Jokowi, Devid, dicalonkan sebagai calon bupati di Boyolali, itu kan akan merebut basis dari PDI Perjuangan yang selama ini membesarkan," ujar Hasto.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews) 

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved