Berita Lampung

Merokok dan Minum Alkohol Picu Hipertensi, Diskes Pesawaran Sebut Jika Dibiarkan Bisa Fatal

Penyebab hipertensi di antaranya karena kurang mengonsumsi buah dan sayuran, kebiasaan merokok, minum alkohol, dan obesitas.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: muhammadazhim
Dok Tribun Lampung
Ilustrasi olahraga lari. Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Lampung mencatat ada puluhan ribu kasus hipertensi selama Januari hingga Maret 2024. Salah satu penyebabnya adalah karena kurang olahraga. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pesawaran, Lampung mencatat ada puluhan ribu kasus hipertensi selama Januari hingga Maret 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Pesawaran, Lampung Media Apriliana diwakili oleh Kabid Pengendalian dan Pemberantas Penyakit (P2P) Diskes Pesawaran, Lampung Chris Manurung menjelaskan, secara rinci jumlah kasus hipertensi di Pesawaran, Lampung sebanyak 39.017.

Pada jumlah kasus hipertensi penderita perempuan ada sebanyak 22.096.

“Lalu, untuk laki-laki ada sebanyak 16.921,” tutur Chris kepada Tribun, Senin (29/4/2024).

Dikatakannya, dari puluhan ribu kasus tersebut, yang terkendali hanya 4.846 saja.

“Sementara sisanya tidak terkendali,” imbuh Chris.

Pihaknya mencatat, kasus tersebut mayoritas diidap usia di atas 15 hingga 60 tahun.

Chris meminta kepada masyarakat Pesawaran yang menderita hipertensi untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.

Dengan memeriksakan kondisi kesehatannya, diharapkan dapat mengendalikan kasus dan penyakitnya.

Dia menyebut, beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan penyakit hipertensi ini.

Di antaranya kurang mengonsumsi buah dan sayuran, kebiasaan merokok, minum alkohol, obesitas, mengonsumsi makanan tinggi garam hingga tidak aktif berolahraga.

“Pengidap hipertensi dianjurkan rutin untuk mengecek kesehatannya selama tiga bulan,” ujarnya.

Chris menyebut, hipertensi terkendali apabila tensinya di bawah 140 per 90.

Sedangkan dikatakan tekanan darah tinggi jika tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih.

“Hipertensi yang dibiarkan bisa berakibat fatal pada serangan jantung dan stroke,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved