Pilkada Lampung

Arinal Ingin Tuntaskan 33 Janji dan Soal Wakil Mau Salat Istikharah, Herman HN Kapok Borong Partai

Arinal Djunaidi memastikan kembali mengikuti kontestasi Pilgub Lampung 2024. Gubernur Lampung petahana ini punya alasan tersendiri.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
Arinal Djunaidi mengembalikan formulir penjaringan Calon Gubernur di DPW PAN Lampung, Kamis (9/5/2024). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Arinal Djunaidi memastikan kembali mengikuti kontestasi Pilgub Lampung 2024.

Gubernur Lampung petahana ini punya alasan tersendiri untuk meramaikan ajang tersebut.

Arinal mengaku kembali maju karena ingin melanjutkan dan menuntaskan program pada periode lalu.

Hal itu diungkapkan Arinal saat mengembalikan formulir penjaringan bakal calon gubernur di kantor DPW PAN Lampung, Kamis (9/5/2024).

Arinal mengaku punya program 33 janji kerja saat dilantik sebagai Gubernur Lampung pada 2019 silam.

Namun karena belum semua program tersebut terlaksana, ia pun perlu melanjutkan.

"Saya kira media sudah paham. Ketika saya mulai menjabat, saya punya 33 janji kerja. Itu sudah dimulai, tapi belum tuntas. Saya membuka diri kalau ada hal-hal yang kurang dan perlu diperbaiki, saya siap dikoreksi," ungkap Arinal.

Arinal mengklaim memiliki konsep dalam membangun daerah.

Dia pun menyebut ingin menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan nasional.

"Ketika saya nyalon, saya punya konsep membangun daerah untuk menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan nasional. Salah satunya Kartu Petani, kredit usaha rakyat, dan ini jadi solusi kalau saya terpilih. 33 janji kerja itu akan dituntaskan," tutur dia.

Salat Istikharah

Arinal Djunaidi resmi mengembalikan formulir penjaringan bakal calon gubernur di DPW PAN Lampung, Kamis (9/5/2024).

Dalam kesempatan itu, kedua partai sama-sama membuka peluang untuk berkoalisi di Pilkada 2024.

Namun, Arinal Djunaidi selaku Ketua DPD Partai Golkar Lampung mengaku belum siap menentukan calon pendampingnya di Pilgub.

"Sesungguhnya Wagub tidak terpisahkan dengan gubernur. Tapi saat ini hati saya belum siap menjawab," ungkap Arinal.

"Saya akan salat istikharah dulu untuk menentukan (wakil) itu. Saya ini hanya menjalankan tugas. Keputusannya nanti ada di DPP Partai Golkar," lanjutnya.

Selain PAN, Arinal Djunaidi juga mendaftar penjaringan bakal calon gubernur di PDIP dan Partai Demokrat, Kamis (9/5/2024).

Dari kantor DPD PDIP Lampung, Arinal dan rombongan langsung menyambangi kantor DPD Partai Demokrat.

Menurut Arinal, Partai Golkar sebenarnya hanya memerlukan satu partai untuk dapat membawanya maju ke Pilgub Lampung 2024.

"Tapi tidak elok kalau hanya mendaftar di satu partai, sehingga saya mendaftar di semua partai. Karena saya adalah calon gubernur sekaligus sedang menjabat sebagai gubernur, sehingga menjadi representasi dari partai politik dan juga sebagai negarawan," kata Arinal.

Terkait arah koalisi, Arinal menyebut situasi politik masih sangat dinamis.

"Untuk koalisi tergantung perkembangan. Bisa tingkat gubernur saja, bisa semua kabupaten, bisa juga sebagian saja," jelasnya.

"Karena 15 kabupaten kota ini cukup banyak, jadi tergantung bagaimana kondisi daerah masing-masing," lanjutnya.

Sementara, Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief mengatakan, pemberkasan Arinal sebagai bakal calon gubernur langsung diselesaikan.

"Berkas Pak Arinal langsung diselesaikan dalam 15 menit, karena penjaringan ini bentuknya hanya seremonial saja. Nanti yang menentukan tetap DPP. Kami Partai Demokrat dan Golkar berharap kita bisa menyambut Pilkada 2024 dengan suasana penuh kedamaian dan riang gembira," tutur Edy.

Sekretaris DPD Partai Golkar Lampung Ismet Roni berharap Golkar dan PAN dapat melanjutkan kerja sama di Pilgub Lampung mendatang.

"Besar harapan kami nanti kita kembali bersama-sama Partai Golkar dan PAN kembali membangun Lampung," kata Ismet.

Di sisi lain, persaingan untuk mendapat rekomendasi di internal Partai Golkar bakal semakin sengit.

Setelah nama Arinal Djunaidi dan Hanan A Rozak, kini muncul sosok politisi senior Golkar Lampung Alzier Dianis Thabranie.

Alzier ikut meramaikan persaingan rekomendasi di internal partai. Itu bahkan telah mengambil berkas pendaftaran bacagub di PAN dan Demokrat, Rabu (8/5).

Alzier sendiri bukan orang baru di kancah politik Lampung. dia tercatat pernah dua kali mengikuti Pilgub, yakni pada 2004 dan 2009 lalu.

Selain itu, ia juga tercatat pernah menjabat sebagai ketua DPD Partai Golkar Lampung.

Herman Kapok Borong Partai

Ketua DPW NasDem Lampung Herman HN mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon gubernur ke PAN dan Partai Demokrat, Rabu (8/5/2024).

Dalam kesempatan itu, Herman HN menegaskan dirinya takkan kembali “memborong” partai seperti yang pernah dilakukannya pada Pilgub Lampung 2013 dan 2018.

"Saya tidak ada niat memborong partai. Sudah dua kali saya dulu begitu waktu nyalon malah kalah. Kalau sekali ini harus menang. Pokoknya asal cukup perahu, kita berlayar," kata Herman saat diwawancarai awak media di Kantor DPD Demokrat Lampung.

Ia memprediksi muncul tiga hingga empat pasangan calon pada Pilgub Lampung 2024.

"Malah bisa empat pasangan calon. Enak kalau rame yang nyalon, biar rakyat banyak pilihan. Kalau hanya dua pasang calon kurang menarik juga," ujarnya.

Herman menambahkan, jika nanti terpilih dirinya akan membenahi Lampung secara keseluruhan.

Berbagai program kerakyatan gratis akan diluncurkannya.

"Ya berbagai program gratis-gratis kita luncurkan, mulai kesehatan gratis, sekolah gratis, dan sebagainya. Yang penting untuk kesejahteraan rakyat, " ujar dia.

Disinggung apakah dirinya juga akan mendaftar ke PDIP, Herman mengatakan belum.

"Kalau ke PDIP belum. Nanti kita lihat bagaimana baiknya ya," imbuh Herman.

Herman HN juga mengaku siap maju di Pilgub Lampung 2024, baik sebagai bacagub atau bacawagub.

"Tentunya dengan siapa pun nanti kami berpasangan siap. Bahkan jika menjadi wakil saya siap kalau calonnya bagus. Ya semua terserah partai nantinya," kata Herman.

Umar Serahkan Berkas ke PAN

Umar Ahmad menyerahkan berkas penjaringan bakal calon gubernur di DPW PAN Lampung, Rabu (8/5/2024).

Sebelumnya Umar Ahmad mendaftar ke empat partai sekaligus, yakni PDIP, NasDem, PAN, dan Demokrat.

Penyerahan berkas yang diwakili liaison officer (LO) Nur Mizan diterima oleh Ketua Tim Penjaringan Pilkada DPW PAN Lampung Joko Santoso.

"Seyogianya beliau (Umar Ahmad) hadir langsung dalam pengembalian berkas. Namun karena ada sesuatu dan lain hal, maka mewakilkan pada kami," kata Nur Mizan.

Menurut dia, pengembalian berkas tersebut sebagai bentuk keseriusan Ketua Bappilu PDIP Lampung itu untuk maju ke Pilgub Lampung 2024, dengan harapan PAN menjadi salah satu partai pengusung.

"Kami sadar PDI Perjuangan harus berkoalisi. Kalau banyak koalisi, peluang menang lebih besar. Maka kami terus berkomunikasi dengan partai yang buka penjaringan," terangnya.

Joko Santoso menjelaskan, berkas Umar diterima, meski tidak menyerahkan secara langsung.

"Unsurnya sudah terpenuhi, karena waktu pengambilan berkas beliau datang secara langsung, bahkan bertemu ketua dan sekretaris DPW PAN Lampung," kata Joko.

Sebelumnya, Umar Ahmad mengambil berkas pendaftaran sebagai bakal calon gubernur di PAN, Selasa (7/5/2024).

Mantan Bupati Tulangbawang Barat itu mendatangi kantor DPW PAN Lampung dengan dikawal puluhan driver ojek online dan pecinta motor antik.

Demokrat Realistis

Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief resmi mengembalikan formulir penjaringan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) di DPW PAN Lampung, Kamis (9/5/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Edy menyebut Demokrat merupakan partai yang realistis menghadapi Pilgub Lampung 2024.

Edy mengatakan, pihaknya membuka peluang bagi PAN maupun partai politik lainnya untuk berkoalisi sampai ke tingkat kabupaten/kota dalam menghadapi Pilkada 2024.

"Proposal kerja sama ini bukan hanya ke PAN, tapi ke semua partai. Kan Pilkada ini bukan hanya Pilgub, tapi ada juga Pilwalkot dan Pilbup. Oleh karena itu, kerja sama yang akan kita bangun sampai termasuk ke kabupaten/kota," ujar Edy.

Menurut Edy, penjaringan calon kepala daerah hanyalah seremonial politik. Sedangkan keputusan tetap ada di DPP.

"Sejauh ini satu pun belum ada yang memutuskan. Oleh karena itu, perkembangan politik masih sangat dinamis," kata Edy.

Pada Pemilu 2024, Demokrat meraih 9 kursi dan PAN 8 kursi di DPRD Lampung. Edy menyebut, kondisi itu membuka peluang kedua partai bergabung untuk mengusung calon gubernur.

"Mungkin saja kita Demokrat koalisi dengan PAN. Ini cukup satu perahu dengan 17 kursi di DPRD. Ini masih panjang, sedangkan pendaftaran itu masih Agustus. Jadi semua masih serbamungkin," tambahnya.

Menurut Edy, Demokrat realistis dalam menghadapi Pilkada.

Demokrat akan tetap realistis ketika nantinya partai lain tak mengusungnya sebagai cawagub.

"Kalau seandainya dinamikanya berkata lain, tentu kami akan realistis meresponsnya. Kan mengusung itu calonnya tidak harus dari Demokrat. Kita lihat saja nanti. Yang jelas, tetap akan ada jalan keluar yang terbaik," imbuhnya.

Edy juga akan menyambangi semua kandidat yang sudah menyatakan diri menjadi bacagub. Selain itu, dia juga bakal menjalin silaturahmi dengan tokoh maupun organisasi kemasyarakatan di Lampung.

Tak Buka Penjaringan

Berbeda dengan partai lainnya, Golkar dan Gerindra Lampung tak membuka penjaringan calon kepala daerah di Pilgub 2024.

Hal itu lantaran kedua partai ini sudah memiliki calon internal.

Sebagai informasi, Golkar menugaskan dua nama untuk mempersiapkan diri maju di Pilgub Lampung. Mereka yakni Gubernur Lampung petahana sekaligus Ketua DPD Golkar Lampung Arinal Djunaidi dan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Hanan A Rozak.

Sekretaris DPD Golkar Lampung Ismet Roni mengatakan, partainya mengeluarkan dua surat tugas untuk kemudian dilakukan seleksi di internal.

"Iya memang di Golkar mengeluarkan surat tugas, jadi tidak ada penjaringan. Terkait dua nama yang muncul, ini merupakan wewenang DPP dan rekomendasi akan diumumkan dalam waktu dekat," kata Ismet Roni beberapa waktu lalu.

Sementara DPP Partai Gerindra menugaskan Rahmat Mirzani Djausal yang juga Ketua DPD Gerindra Lampung. Rahmat mengaku, pihaknya tidak membuka penjaringan.

"Partai melihat kontribusi kader saat Pemilu dan Pilpres kemarin, dan kemudian DPP memberi surat penugasan terhadap sosok yang akan dimajukan di Pilgub 2024 mendatang," kata Mirza, Kamis (9/5/2024).

Berdasarkan aturan ambang batas, setiap bakal calon gubernur harus didukung oleh partai yang memiliki 17 kursi di DPRD Provinsi Lampung.

Sementara dari hasil Pemilu 2024, tak ada satu partai pun di Lampung yang meraih kursi penuh.

Artinya, dalam Pilgub 2024 mendatang partai politik di Lampung harus berkoalisi untuk mengusung calon.

Hingga saat ini arah koalisi dan rekomendasi partai belum terlihat di Provinsi Lampung. (tribunlampung.co.id/hurri agusto/riyo pratama)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved