Warga Tertimbun Longsor di Tanggamus

Ayah dan Anak Tewas Tertimbun Longsor di Tanggamus

Dua warga ditemukan tak bernyawa di Pekon Datarlebuay, Kecamatan Air Naningan. Sedangkan satu korban tewas lain berada di Pekon Air Abang.

|
Dok Polres Tanggamus
Musibah longsor di Pekon Datarlebuay, Kecamatan Air Naningan, Tanggamus menelan dua korban jiwa. 

Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Musibah longsor di Tanggamus, Lampung menelan tiga korban jiwa.

Dua warga ditemukan tak bernyawa di Pekon Datarlebuay, Kecamatan Air Naningan.

Sedangkan satu korban tewas lain berada di Pekon Air Abang, Kecamatan Ulu Belu.

Kapolsek Pulau Panggung AKP Rahadi membenarkan dua korban meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Pekon Datarlebuay, Kecamatan Air Naningan.

Keduanya ditemukan pada pukul 08.30 WIB, Minggu (26/5/2024).

Ia mengungkapkan, kedua korban meninggal bernama Sopiyan (54) dan putranya, Dafik Iswanto (29).

"Keduanya petani dari Pekon Air Kubang, Kecamatan Air Naningan," kata Rahadi, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rinaldo Aser.

Rahadi menceritakan kronologi tanah longsor yang terjadi pada Kamis (23/5/2024) lalu.

Kejadian bermula saat masyarakat di Umbulan Sumber Jaya 3 bergotong royong memperbaiki mesin turbin yang rusak sekitar pukul 08.00 WIB sampai 11.30 WIB.

Melihat cuaca buruk dan kontur tanah yang labil, dua warga bernama Arif dan Lahan meminta masyarakat untuk tidak pergi ke kebun.

Kemudian, Sabtu (25/5/2024) sekitar pukul 06.30 WIB, warga bernama Rani mengecek gubuk milik kedua korban.

Saat itu Rani mendapsti gubuk korban dalam keadaan terkunci.

Setelah itu ia meminta bantuan kepada warga untuk membuka gubuk korban dengan paksa.

Setelah terbuka, ternyata gubuk tersebut dalam keadaan kosong dan hanya ditemukan makanan yang sudah basi.

Warga pun curiga. Keesokan harinya, Minggu (26/5/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, warga mencoba melakukan pencarian.

Saat itulah warga menemukan kedua korban tewas tertimbun longsor sekitar pukul 08.30 WIB.

Petugas Polsek Pulau Panggung turut mengevakuasi kedua korban.

"Kami juga mengoordinasikan tindakan penanganan darurat dan mengevakuasi jenazah kedua korban untuk diserahkan kepada keluarga mereka," pungkasnya.

Ulu Belu

Sementara itu, satu warga tewas tertimbun longsor di perkebunan Saung Naga, Pekon Air Abang, Kecamatan Ulu Belu, Tanggamus.

Koordinator Pos Basarnas Tanggamus Robi mengungkapkan, korban ditemukan pada hari kedua pencarian.

Korban bernama Bisdiansyah (30), warga Pekon Sindang Marga, Kecamatan Pulau Panggung, Tanggamus.

"Korban berhasil kami temukan kurang lebih 10 meter di bawah tanah," ujar Robi, Minggu (26/5/2024).

Setelah itu korban dibawa ke Puskesmas Sri Menganten dengan menggunakan mobil ambulans.

"Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Sri Menganten dan diserahkan kepada keluarga," jelasnya.

Robi mengatakan, tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan cara manual.

Pihaknya juga dibekali mesin pompa air untuk melakukan pencarian.

"Jadi kami menyemprotkan tanah dengan menggunakan air yang dibantu mesin pompa alkon," jelasnya.

Ia mengaku, tim SAR tidak menggunakan alat berat.

Hal itu dikarenakan alat berat tidak bisa masuk lokasi longsor.

Kapolsek Pulau Panggung AKP Rahadi mengatakan, Bisdiansyah merupakan petani.

"Jenazah Bisdiansyah ditemukan pada pukul 13.41 WIB di bibir Sungai Way Ilahan," kata Rahadi.

Bencana longsor terjadi pada Jumat (24/5/2024) lalu.

Terdapat korban mengalami luka bernama Sabra (57), warga Pekon Sindang Marga, Kecamatan Pulau Panggung.

Dia menjelaskan, korban mengalami luka robek di siku sebelah kiri dan kepala.

Selain itu, terdapat luka lecet di wajah. Saat ini Sabra masih dirawat di Puskesmas Pulau Panggung.

Turunkan Alat Berat

Pegawai fungsional pelaksanaan penanggulangan bencana BPBD Tanggamus Budiman menyampaikan, saat ini sudah ada lima alat berat yang diturunkan ke lokasi longsor.

Lima alat berat tersebut terdiri dari dua unit ekskavator, dua unit ekskavator mini, dan satu unit buldoser.

"Kami BPBD Tanggamus bersama dengan Bina Marga Provinsi Lampung dan PGE Geotermal Pertamina telah menurunkan alat berat," ucap Budiman.

Dia menjelaskan, PGE Geotermal Pertamina menurunkan satu unit ekskavator mini dan satu unit buldoser ke lokasi longsor.

Sementara Bina Marga Lampung menerjunkan satu unit ekskavator mini ke lokasi longsor.

BPBD Tanggamus juga menurunkan ekskavator PC 200 ke lokasi longsor di Kecamatan Ulu Belu.

Dia menjelaskan, pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan penanganan longsor di empat titik.

"Baru empat titik yang bisa kita atasi, tapi belum 100 persen," katanya.

Ia menjelaskan, sejauh ini ruas jalan menuju ke Kecamatan Ulu Belu masih tertutup material longsor, sehingga akses jalan terputus total.

Saat ini pihaknya tengah meminta bantuan untuk melakukan penambahan alat berat di lokasi longsor.

Hal itu dilakukan untuk mempersingkat proses pembersihan jalan.

"Karena kita tidak tahu juga ini. Namanya mesin bisa jadi mogok atau bagaimana," katanya.

Ia mengatakan, dengan alat yang saat ini sudah beroperasi, kurang lebih memakan waktu selama empat hari untuk membereskan material longsor yang menutupi seluruh ruas jalan.

"Kalau ada penambahan alat bisa lebih cepat selesai," jelasnya.

(Tribunlampung.co.id/Dickey Ariftia Abdi/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved