Pemadaman Listrik

Kebanjiran Order Dadakan, Kafe dan Hotel di Lampung Tidak Merasa Terlalu Diuntungkan Listrik Padam

Peristiwa listrik padam lebih dari 24 jam di wilayah Lampung menimbulkan dampak yang cukup signifikan bagi pelaku bisnis kafe hingga hotel.

Penulis: Agustina Suryati | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/agustina suryati
Suasana di Hotel Alodia Lampung 

Ia menjelaskan, sejumlah pihak hotel lain mengaku sudah kesulitan mencari bahan bakar Bio Solar Dex Lite.

Oleh karenanya menurut Alan, genset dirasa tak selalu bisa menjawab permasalahan pengadaan listrik.

“Kita juga enggak bisa memastikan keadaan genset kita itu selalu lancar karena ini hidup genset itu nonstop 24 jam, bahkan lebih. Jadi kami was-was di situ saja sih, takutnya nggak sesuai sama ekspektasi tamu yang tadinya menginap di hotel itu berharap ingin kenyamanannya,” jelasnya.

Sementara itu dari pihak kafe, Irfan selalu pemilik Kafe Muara Space mengaku, omzet menurun akibat listrik padam.

Tidak adanga generator genset yang mendukung operasional kafe, menyebabkan turunnya jumlah kunjungan.

Alhasil pihaknya hanya memanfaatkan area outdoor saja ketimbang indoor.

“Kalau jumlah pengunjung masuk, sejauh dua hari ini relatif standar. Karena masih terdukung ada space outdoornya, jadi yang turun signifikan adalah okupansi di area indoor. 

“Kami memang belum ada genset, sehingga secara operasional terdampak. Kalau secara omzet, yang kemarin masih standar. Karena tertolong sore lampu sempat nyala sampai jam 9. Kalau hari ini omzet turun,” katanya.

Sementara itu dari sisi operasional, penyediaan menu makanan pihaknya merasa merugi.

Sebanyak 30 persen bahan makanan beku jadi terbuang sia-sia.

Sedangkan pada menu kopi sendiri juga tidak semuanya bisa dipenuhi oleh karena beberapa menu kopi proses pembuatannya menggunakan mesin espresso.

Ia juga mengaku mulai kesulitan pada operasional pengadaan air.

“Bahan frozen seenggaknya jadi waste 30 persen jadi wasted, lalu untuk kopi sendiri yang biasanya kami seduh pake mesin espresso, ini jadi tidak bisa. Jadi secara kategori menu, pasti turun untuk kopi. Kemudian untuk air operasional dan servicesnya pun juga jadi kurang. Bahlan habis tidak ada air sama sekali dari pagi tadi, kecuali air dari galon (minum),” jelasnya.

Kedepan ia berharap bisa mengadakan generator genset apabila ada peristiwa serupa.

Sebab banyak di antara UMKM rintisan memang belum siap genset oleh karena harga mahal dan beberapa pertimbangan lain.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved