Berita Lampung

Warga 3 Kampung Usir Truk Muatan Batu Bara, Nilai Sebagai Biang Kerok Jalan Rusak

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Tiga Kampung (FMTK) di Lampung Tengah usir truk muatan batu bara

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Indra Simanjuntak
Dokumentasi warga
Masyarakat 3 Kampung yang tergabung dalam FMTK halau truk batu bara dan diarahkan putar balik di perbatasan Lampung Tengah-Lampung Utara.   

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Tiga Kampung (FMTK) di Lampung Tengah usir truk muatan batu bara dan dipaksa putar balik.

Aksi puluhan warga yang dilakukan pada Selasa (25/6/2024) pukul 20.00 WIB itu dengan menghadang truk batu bara yang masuk lewat perbatasan Lampung Tengah-Lampung Utara.

Kasatpol PP I Gusti Nyoman Suryana mengatakan, FMTK terdiri dari masyarakat Kampung Banjaratu, Candirejo, dan Tanjungratu, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah.

"Mereka (FMTK) menilai, truk batu bara adalah biang kerusakan jalan, dan membahayakan pengendara lain karena tonase muatannya," 

"Sehingga pada Rabu malam kemarin mereka menghalau 17 truk batu bara yang lewat dan dipaksa putar balik," ujarnya, Jumat (28/6/2024).

Suryana mengatakan, menindaklanjuti aksi tersebut, Satpol PP bersama Dinas Perhubungan Lampung Tengah melakukan mediasi.

Dikatakannya, mediasi tersebut dilakukan dengan turut mengajak FMTK dan perusahaan batu bara yang truk nya diusir warga.

Meski demikian, Suryana belum menyebutkan hasil kesepakatan dari mediasi tereebut.

"Hasil kesepakatan mediasi nanti kita tunggu hasil monitoring dan tindak lanjut setelah pertemuan," katanya.

Menurutnya, dari pemerintah daerah juga menekankan kepada perusahaan untuk menjaga tonase batu bara.

Dalam artian truk yang melintas membawa muatan batu bara tidak lebih dari muatan maksimum di jalan raya.

Kemudian, Suryana juga menekankan agar sopir truk bisa menjaga kenyamanan pengendara umum.

Dengan menutup muatan dengan terpal dan sejenisnya, agar debu dan puing-puing batu bara tidak mengganggu pengguna jalan lain.

"Dengan 2 penekanan itu, jalan kita bisa awet dan tidak mengganggu pengendara lain," tutupnya. (TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved