Berita Lampung

Itera Ciptakan Alat Terapi Kognitif Bagi Remaja Tuna Rungu Berbasis Game

Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera atau Itera menciptakan alat terapi remaja tuna rungu berbasis game series.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Itera
Itera ciptakan alat terapi kognitif untuk remaja tuna rungu dengan model game. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera ( Itera ) menciptakan alat terapi remaja tuna rungu berbasis game series.

Alat yang diciptakan, menggunakan konsep permainan dance simulation (menari), dengan meletakan kaki pada letak-letak yang ditentukan. Konsepnya sama seperti game Pump It-Up pada sejumlah game center.

Hanya saja, alat yang diciptakan ramah bagi pengguna tuna rungu.

Serta didesain untuk mendukung pembelajaran hitung angka serta alfabet yang divisualisasikan dalam bentuk permainan.

Dengan game ini, remaja tuna rungu bisa memanfaatkannya sebagai alat terapi kognitif untuk meningkatkan intelektual.

"Pump It-Up memiliki desain visualisasi yang menarik dan soal berhitung serta pengenalan alfabet yang menantang pada setiap level permainan dengan berbasis game," kata ketua tim Study With Pump It-Up (SWIPE-UP) Itera Siti Khadijah, Rabu (10/7/2024).

Dia mengatakan, alat tersebut sebelumnya sudah diuji coba pada remaja tuna rungu yang bersekolah di SLBN PKK Provinsi Lampung.

Dalam proses ujicoba, ia menilai, alat terapi kognitif berbasis game Pump It-Up itu mampu meningkatkan dan memaksimalkan respon kognitif siswa sebagaimana dengan tujuan yang direncanakan.

"Aplikasi cara penggunaan alat tersebut juga cukup mudah dioperasikan sehingga guru di SLBN PKK Provinsi Lampung dapat memberikan edukasi kembali kepada siswa untuk keberlangsungan dalam pembelajaran di kelas," ucap dia.

Diteruskannya, selain diuji coba kepada remaja tuna rungu, alat itu juga telah diikutkan dalam lomba Pekan Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM).

Lebih lanjut, Siti menyebut, timnya bercerita kalau aplikasi dan alat terapi kognitif SWIPE-UP itu berhasil dirancang dalan kurun waktu kurang lebih 2,5 bulan. 

Alat itu tercipta dengan keterlibatan enam orang mahasiswa dari Program Studi Teknik Biomedis Itera.

"Dengan mahasiswa yang terlibat Siti Khadijah, Aurelia Gratia Pakpahan, Putri Nabila Nauli Maharani, Soli Deo, dan Machzaul Harmansyah," rinci dia.

(Tribunlampung.co.id / Soma Ferrer) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved