Berita Terkini Nasional
Sosok Teman Vina Cirebon yang Jemput di Malam Pembunuhan, 'Harus Dicari!'
Kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni RM, menemukan petunjuk baru dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky yang terjadi pada 8 tahun silam.
Tribunlampung.co.id, Cirebon - Kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni RM, menemukan petunjuk baru dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky yang terjadi pada 8 tahun silam.
Satu di antara petunjuk baru tersebut yakni sosok wanita yang menjemput Vina Cirebon beberapa jam sebelum insiden pembunuhan terjadi.
Diketahui, Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang tewas bersama kekasihnya, Eky, di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016. Keduanya disebut menjadi korban penganiayaan geng motor.
Pada malam sebelum kejadian pembunuhan terjadi, ternyata Vina Cirebon sempat dijemput 2 teman wanitanya menggunakan satu motor.
Toni RM juga menyorot dua perempuan yang menjemput Vina Cirebon.
"Vina disamperin oleh dua perempuan, yang satu gemuk yang satu kurus."
"Ini menarik, saya pernah konfirmasi atas kontennya bang Uya ke kakaknya Vina, Marliana," ungkap Toni RM, Minggu (30/6/2024).
Pasca-mendengar petunjuk baru tersebut, Toni pun langsung mengkroscek kebenaran ke kakaknya almarhumah Vina, Marliana.
Dari konfirmasi tersebut, Toni syok lantaran Marliana membocorkan informasi mengejutkan.
Bahwa memang benar Vina dijemput oleh dua wanita sebelum tewas.
"(Kata Toni ke Marliana) 'mba, apakah benar Vina sebelum kejadian itu dijemput oleh perempuan'."
"(Kata kakak Vina) 'oh iya benar, (Vina dijemput) sebelum isya'," imbuh Toni RM.
Lebih lanjut, Toni RM pun membocorkan identitas wanita yang menjemput Vina Cirebon.
Namun hanya satu wanita yang namanya diingat Marliana.
Sementara wanita yang satu lagi hanya diingat cirinya saja.
"Menurut kakaknya Vina, Vina menjelaskan saat itu yang menjemput namanya Mega."
"Tapi (nama) yang satunya enggak tahu," pungkas Toni RM.
Dari petunjuk baru itu, Toni pun meyakini bahwa dua wanita tersebut tahu persis insiden tewasnya Vina.
"Kalau berdasarkan teori kriminologi, mengungkap tindak pidana itu kan selain dari HP dan CCTV, bisa juga melalui orang yang menjemput Vina."
"Ternyata di sini (putusan pengadilan), tidak ada peristiwa Vina dijemput sebelum kejadian," ungkap Toni RM.
Karenanya, Toni curiga jika wanita bernama Mega tahu apa penyebab Vina meregang nyawa bersama Eky.
"Vina dijemput habis isya, jam 9 setengah 10 kan kejadian."
"Berarti yang namanya Mega ini tahu persis kejadian."
"Ini harus dicari (Mega)," ujar Toni.
Peran 2 Wanita yang Jemput Vina
Di sisi lain, terkuak peran 2 wanita yang menjemput Vina Cirebon di malam sebelum kejadian pembunuhan. Ternyata, keduanya memiliki tugas masing-masing.
Pada malam sebelum kejadian pembunuhan terjadi, ternyata Vina Cirebon sempat dijemput 2 teman wanitanya menggunakan satu motor.
Raden Reza Pramadia, kuasa hukum keluarga almarhum Vina membeberkan peran dua wanita pada malam kejadian Vina menghembuskan nafas terakhir.
Dua perempuan itu kata Reza Pramadia membagi tugasnya.
Pada malam itu, kedua wanita itu naik sepeda motor untuk menjemput Vina.
Perempuan pertama berperan menjemput Vina di rumah.
Sedangkan perempuan lainnya, bertugas menunggu di motor.
"Pada malam kejadian itu Vina dijemput oleh 2 orang. 1 menunggu di motor dan 1 lagi turun menjemput Vina," ucapnya dilihat TribunnewsBogor.com dalam tayangan TvOne, Kamis (11/7/2024).
Reza Pramadia melanjutkan, kedua perempuan yang menjemput Vina memanfaatkan kelengahan keluarga.
Karena pada malam itu, menurutnya, keluarga Vina Cirebon masih berduka.
Sehingga keluarga tidak sadar Vina pergi.
"Pada saat itu memang tidak ada yang kenal 2 orang tersebut," jelasnya.
"Pada malam kejadian itu di rumah keluarga lagi ada yang meninggal, jadi tidak fokus Vina pergi ke mana," sambungnya.
Terlepas dari itu, Reza Pramadia meminta agar polisi segera menemukan pelaku sesungguhnya.
"Kami berharap kepada pihak Kepolisian, tolong pelaku yang sebenarnya yang ditangkap," tuturnya.
Reza Pramadia pun berharap Kepolisian menemukan 3 DPO.
"Kami berharap 3 DPO itu ditemukan, biar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat," bebernya.
Bisa Jadi Kunci Kebebasan
Di sisi lain, kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Eky, bisa terang benderang jika isi ponsel korban diperiksa.
Termasuk juga ponsel para terpidana yang telah divonis.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri mengatakan sumber kerja scientific investigation bisa menjadi bukti baru atau novum bagi tindakan hukum terpidana kasus Vina Cirebon.
Reza Indragiri menyebut jika, isi chat di handphone Vina dan Eky dinilai menjadi bukti atas kebenaran kasus Cirebon pada 2016 silam ini.
Reza mengatakan, sumber kerja scientific investigation bisa menjadi bukti baru atau novum bagi tindakan hukum terpidana kasus Vina Cirebon.
Pasalnya selama ini validitas keterangan saksi kasus Vina Cirebon sangat diragukan.
Terbukti dengan dikabulkannya praperadilan Pegi Setiawan, mantan tersangka kasus Vina Cirebon.
"Selama ini saya menyoal validitas keterangan tersangka yang menurut saya sangat buruk."
"Alhasil cari bukti scientific."
"Yang persoalannya banyak tidak dibuka," kata Reza Indragiri.
Mulai dari CCTV, padahal anak buah Iptu Rudiana, Gumilar mengaku sudah mengecek nya namun tidak dibuka.
Selain itu, hasil otopsi yang berbading jauh dengan pernyataan Iptu Rudiana bahwa korban ditusuk samurai.
"CCTV tidak dibuka, hasil otopsi memunculkan pertanyaan, sperma (ada) tapi tidak diuji DNA," kata Reza Indragiri.
Namun ada satu lagi bukti, menurut Reza Indragiri, yang sangat penting.
"Satu bukti baru menurut saya sangat penting, tapi belum pernah diperbincangkan di sana."
"Saya penasaran apa sih isi komunikasi pada malam jahanam tersebut," kata Reza Indragiri.
Kasus Vina Cirebon dinarasikan sebagai kasus pembunuhan berencana.
Reza Indragiri berasumsi perencanaan tersebut terangkum dalam sebuah percakapan di handphone pelaku.
"Pasti ada komunikasi antara otak dengan eksekutor."
"Pasti ada dong, buka lah gawai mereka untuk mengecek."
"Ada tidak tuh komunikasi yang mengarah pada pembunuhan berencana," kata Reza Indragiri.
Pun dengan handphone milik Vina dan Eky yang diyakini menyimpan percakapan soal peristiwa yang sebenarnya terjadi.
"Demikian pula gawai korban."
"Mereka remaja, sehat, aktif bersosialisasi, saya penasaran apa yang terjadi lewat komunikasi dengan temannya."
"Dengan siapa dan terkait apa dan jam berapa, akan memberi gambaran konkrit situasi malam itu," kata Reza Indragiri.
Reza Indragiri optimis, bila isi ponsel pelaku dan korban bisa dibuka, maka menjadi kunci kebebasan Eko, Eka, Jaya, Hadi, Sudirman, Supriyanto dan Ucil.
"Jangan-jangan nih, kalau bukti elektronik dibuka, jangan-jangan simpulan kita tentang peristiwa Cirebon akan berbalik 180 derajat."
"Firasat saya bukti elektronik itu sudah ada."
"Tapi masih tersembunyi di suatu tempat," kata Reza Indragiri.
( Tribunlampung.co.id / TribunnewsBogor.com )
Politisi PKB Farida Farichah Resmi Dilantik Jadi Wamenkop RI |
![]() |
---|
Anak Polisi Pukuli Wakasek di Ruang BK, Ditonton Ayahnya Aiptu Rajamuddin |
![]() |
---|
Fakta Baru Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank, Soal Uang dari Rekening Dormant |
![]() |
---|
Awal Mula Pria Pengantin Baru Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Dekat Kandang Ayam |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Walikota Prabumulih Soal Pencopotan Kepsek Roni, 'Itu Hoaks' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.