Berita Terkini Nasional

Saksi Kasus Vina Ngaku Buat Keterangan Palsu, Bongkar Kelakuan Aep dan Rudiana

Pengakuan mengejutkan disampaikan Dede, seorang saksi mata dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, yang terjadi pada 8 tahun silam.

Kolase TribunNewsBogor.com
Pengakuan mengejutkan disampaikan Dede, seorang saksi mata dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, yang terjadi pada 8 tahun silam. Ternyata, pada persidangan 8 tahun lalu, Dede menyampaikan pengakuan palsu di persidangan, hingga membuat 7 terpidana mendekam seumur hidup di bui. 

Tribunlampung.co.id, Cirebon - Pengakuan mengejutkan disampaikan Dede, seorang saksi mata dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, yang terjadi pada 8 tahun silam.

Ternyata, pada persidangan 8 tahun lalu, Dede menyampaikan pengakuan palsu di persidangan, hingga membuat 7 terpidana mendekam seumur hidup di bui.

Diketahui, Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang tewas bersama kekasihnya, Eky, di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016. Keduanya disebut menjadi korban penganiayaan geng motor.

Kepada Dedi Mulyadi, Dede mengaku telah memberikan kesaksian palsu pada tahun 2016 lalu.

Berdasarkan pengakuan Dede, 8 tahun lalu ia diminta membuat Berita Acara Penyidikan (BAP) palsu oleh Aep dan Iptu Rudiana.

Setelah Iptu Rudiana menangkap para terpidana, Dede mengaku diminta Aep untuk mengantarnya ke Polres Cirebon.

Sesampainya di sana, Dede bertemu dengan Iptu Rudiana yang terlihat sudah akrab dengan Aep.

Saat itu Dede pun diminta oleh keduanya untuk menceritakan kejadian bohong itu ke penyidik.

Dede pun sempat heran, kenapa dirinya yang tak tahu apa-apa diminta menjadi saksi atas kematian Vina dan Eky.

"Saya bilang sama Aep, 'kita kan gak tahu apa-apa, kenapa jadi saksi?'. 'Udah ntar ikutin aja'," kata Dede dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi, Senin (22/7/2024).

"Saya bingung, saya bilang 'Ep apa ini gak keberatan?' kata dia 'udah ikutin aja', saya dalem hati sebenarnya pengen gak mau jadi saksi, saya pengen keluar dari situ, cuma udah di dalam saya bisa apa. Saya bingung, rasa takut juga ada."

Diminta jadi saksi oleh Rudiana dan Aep, setelah itu masuk ruangan di-BAP oleh penyidik.

Namun sebelum diperiksa penyidik, Dede terlebih dahulu diberi tahu skenario palsu oleh Aep dan Rudiana.

Baca juga: Berita Terbaru Hari Ini

"Sebelum BAP kan dibilang dulu, 'kamu bilang aja lagi nongkrong di warung, ada orang nongkrong segerombolan anak-anak, bawa batu, lempar bambu, terus sama pengejaran', Itu udah diomongin di luar," ungkap Dede.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved