Berita Terkini Nasional

Sosok Aris Papua, Polisi Bertato yang Siksa Terpidana Kasus Vina Cirebon

Satu per satu terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, buka suara soal aksi dugaan penyiksaan yang dilakukan anak buah Iptu Rudiana.

Kolase TribunNewsBogor.com
Satu per satu terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, buka suara soal aksi dugaan penyiksaan yang dilakukan anak buah Iptu Rudiana. Aksi penyiksaan terhadap para terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon tersebut terkuak dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal. Satu di antara polisi yang dituding melakukan penyiksaan yakni Aris Papua. 

Tribunlampung.co.id, Cirebon - Satu per satu terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, buka suara soal aksi dugaan penyiksaan yang dilakukan anak buah Iptu Rudiana.

Aksi penyiksaan terhadap para terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon tersebut terkuak dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal.

Diketahui, Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang tewas bersama kekasihnya, Eky, di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016. Keduanya disebut menjadi korban penganiayaan geng motor.

Satu di antara polisi yang dituding melakukan penyiksaan yakni Aris Papua.

Potret Aris Papua, polisi bertato yang sadis siksa terpidana kasus Vina Cirebon di tahun 2016.

Di akun media sosialnya, Aris Papua ternyata sempat pamer botol alkohol usai vonis kasus Vina Cirebon.

Aksi sadis polisi bertato itu dibeberkan oleh Aldi, adik Eka Sandi terpidana kasus Vina Cirebon.

Aldi merupakan salah satu pemuda yang diamankan oleh Iptu Rudiana dan rekan-rekannya pada 31 Agustus 2016.

Ada 8 orang yang saat itu diamankan, mereka adalah Saka Tatal, Eko, Hadi Saputra, Eka Sandi, Supriyanto, Jaya, Sudirman, dan Aldi.

"Yang nangkap Pak Rudiana sama temannya, tiga orang," kata Aldi di sidang PK Saka Tatal.

Setibanya di Polres Cirebon Kota, kata Aldi, 8 pemuda itu langsung mendapat penyiksaan.

"Kami disiksa, diinjak, ditendang," bebernya.

Penyiksaan itu, kata Aldi, terus dilakukan hingga malam hari.

Dia bahkan sempat dipukul menggunakan gembok dan rambutnya dibakar.

Kemudian anak buah Iptu Rudiana juga sempat menyuruh Aldi dan para terpidana minum air kencing.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved