Pilkada Pringsewu

Massa Demo Kantor KPU Pringsewu Lampung Jadi Simulasi Pengamanan Pilkada

Simulasi itu dengan serealistis mungkin dengan drama massa di Pringsewu yang tidak puas dengan hasil Pilkada dengan mendatangi kantor KPU.

dok.Polres Pringsewu
Polres Pringsewu menggelar simulasi pengamanan Pilkada dengan memperagakan penanggulangan massa yang tidak puas dengan hasil pemilihan kepala daerah demonstari ke kantor KPU Pringsewu, Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pringsewu - Polres Pringsewu menyimulasikan pengamanan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pringsewu dibuat memanas saat didemo massa.

Simulasi itu dengan serealistis mungkin dengan drama massa di Pringsewu yang tidak puas dengan hasil Pilkada dengan mendatangi kantor KPU. 

Massa semakin berang dan berusaha memaksa masuk ke dalam kantor KPU Pringsewu meskipun dihalangi aparat keamanan yang berjaga di luar.

Situasi sempat memanas dengan adanya dorongan dan tendangan dari massa terhadap petugas kepolisian yang bersiaga dengan tameng lengkap. 

Namun, kesigapan aparat kepolisian dari Polres Pringsewu berhasil meredam aksi anarkis tersebut, mencegah massa memasuki kantor KPU.

Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunus Saputra, turun langsung ke lapangan. 

Dengan menggunakan pengeras suara, Yunus berusaha menenangkan massa yang semakin tak terkendali. 

Usahanya membuahkan hasil, dan situasi yang semula tegang berhasil dikendalikan setelah apparat menembakan gas air mata dan menangkap provokator yang terus berupaya memanaskan situasi.

Namun, kejadian dramatis ini merupakan bagian, dari simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang digelar Polres Pringsewu sebagai persiapan menghadapi berbagai kemungkinan selama Pilkada 2024. 

Simulasi ini dirancang untuk mengantisipasi skenario terburuk, seperti unjuk rasa yang berujung anarkis, dan memastikan kesiapan seluruh personel dalam menjaga keamanan selama proses pemilu.

Selain simulasi pengamanan di kantor KPU, Polres Pringsewu juga menggelar latihan pengamanan massa pendukung, pengawalan calon bupati, serta patroli gabungan antara TNI dan Polri dan pemerintah daerah. 

Patroli ini menjadi simbol sinergi antara kedua institusi dalam menjaga stabilitas keamanan selama tahapan kampanye hingga pemungutan suara.

Tak hanya itu, simulasi berlanjut dengan tahap pemungutan suara yang meliputi proses pencoblosan dan pengamanan kotak suara dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). 

Yunus menekankan, pentingnya pengawalan kotak suara untuk memastikan proses demokrasi berjalan lancar dan sesuai ketentuan.

"Simulasi ini adalah langkah penting untuk melatih kesiapan seluruh personel menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi selama Pilkada,” katanya, Sabtu (24/8/2024).

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved