Pilkada Metro

Akademisi: Putusan MK Buat Pilkada di Metro Berkualitas dan Batal Lawan Kotak Kosong

Akademisi Kota Metro menilai demokrasi di Bumi Sai Wawai berkualitas dengan hadirnya dua Bakal Calon (Balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada

Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary
Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Metro, Bambang Suhada. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Akademisi Kota Metro menilai demokrasi di Bumi Sai Wawai berkualitas dengan hadirnya dua Bakal Calon (Balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada 2024.

"Dengan adanya pasangan Mubaraq tentu ada persaingan di situ, saya kira demokrasi kita bisa kita jaga kualitasnya," kata Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Metro Bambang Suhada saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Rabu (18/9/2024).

Bambang menilai, untuk saat ini incumbent atau petahana masih cukup kuat.

Hal ini berdasarkan pengalaman yang telah terjadi, butuh perjuangan yang besar untuk menumbangkannya.

"Karena dia tidak saja menguasai resources (sumber daya) secara ekonomi, tapi tentu juga SDM dia memiliki itu," paparnya.

Ia juga menuturkan, meskipun Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan netral dan tak terlibat politik praktis, tetap harus dilihat sejauh mana netralitasnya.

Bambang juga meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Metro untuk berperan lebih dalam menjaga kualitas demokrasi di Bumi Sai Wawai.

"Itu yang harus kita jaga. Terutama Bawaslu, saya kira perannya harus lebih optimal untuk kualitas demokrasi lokal di Metro ini," terangnya.

Menurutnya, sesuai dengan etika politik apabila partai telah kontrak dengan salah satu calon, maka anggota, dan pendukungnya harus tegak lurus.

"Jadi kalau ada, misalkan pengurus atau aktivis partai yang tidak ikut seperti yang sudah dikontrakan itu, menurut saya itu persoalan yang sangat pribadi, ada ketidakpuasan saja sebenarnya," tukasnya.

Sementara Guru Besar IAIN Metro, Suhairi menilai, putusan MK perihal syarat pencalonan kepala daerah yang persentasenya direndahkan, membuat demokrasi hidup.

"Kalau sebelumnya ada lawan kotak kosong, tapi alhamdulillah dengan putusan MK kemudian ada calon lain yaitu Bambang-Rafieq, maka itu akan memberikan alternatif pilihan buat masyarakat," kata Suhairi.

"Maka ini, pastinya masyarakat memilih kemudian mana yang lebih positif. Di situlah masyarakat nanti akan menentukan pilihannya," imbuhnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat Metro untuk memilih calon pemimpin berdasarkan kualitasnya.

Hal ini bertujuan sekaligus menampik isu bahwa Metro merupakan wilayah Kota dengan ongkos politik yang tinggi.

"Jadi selama ini di Metro dikenal lebih ke bukan pada siapa yang layak, tapi berapa bayarannya. Harapannya masyarakat lebih dewasa," bebernya.

"Apalagi kita masyarakat kota, dalam menentukan pilihan jangan melihat siapa yang bayar tapi dengan kualitas," tutupnya.


        Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat
Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved