Berita Lampung

Korsleting Listrik Dominasi Penyebab Kebakaran di Bandar Lampung

Masalah korsleting listrik mendominasi penyebab musibah kebakaran di Bandar Lampung.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Kepala Dinas Damkarmat Pemkot Bandar Lampung, Antoni Irawan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Masalah korsleting listrik saat ini menjadi penyebab musibah kebakaran yang paling banyak di Bandar Lampung.

Dari 182 kejadian kebakaran hingga Oktober 2024 di Bandar Lampung, setidaknya 76 kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.

Soal korsleting listrik yang menjadi biang kebakaran ini juga dibenarkan oleh Kepala Dibas Damkarmat Pemkot Bandar Lampung, Antoni Irawan.

“Dari awal Januari hingga Oktober 2024 ini telah terjadi 182 kebakaran. Penyebabnya bermacam-macam,” ujarnya, Senin (14/10/2024).

“Paling banyak disebabkan oleh korsleting listrik yakni 76 kejadian, lampu 37, lain-lain 22, kompor 12, rokok dua,” sambungnya.

Dari 182 jenis pokok yang terbakar, lanjut Antoni, kebakaran lahan merupakan yang paling banyak terjadi di Bandar Lampung.

“Saat ini kebakaran lahan mendominasi kejadian kebakaran yang terjadi di Kota Bandar Lampung,” kata Antoni.

“Jumlah kebakaran lahan yakni sebanyak 64 kejadian, disusul lain-lain 50, dan kebakaran bangunan penduduk 49 kejadian,” terusnya.

Kemudian, lanjut Antoni, untuk kebakaran kendaraan sebanyak delapan, bangunan umum tuju, dan bangunan industri enam.

Dalam hal ini, ia bersyukur sebab belum ada korban meninggal di tiap kejadian kebakaran yang terjadi di Bandar Lampung.

Kendati demikan, setidaknya masih terdapat sejumlha korban yang mengalami luka-luka yakni sebanyak sembilan orang.

“Alhamdulillah belum ada korban yang meninggal dunia namun yang luka-luka akibat kejadian ada sembilan orang,” ucapnya,

ia mengimbau agar masyarakat Bandar Lampung bisa lebih waspada dan hati-hati terhadap bahaya kebakaran.

“Hati-hati dan waspada, tak henti-hentinya kami mengimbau masyarakat untuk memastikan kompor dalam keadaan mati jika sudah digunakan,” imbaunya.

“Lalu matikan saluran kelistrikan yang tak dipakai, jangan membakar sampah dan jangan juga membiarkan anak bermain api,” tandasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved