Berita Terkini Nasional

Sosok Supriyani, Guru Honorer yang di Penjara Gegara Dituduh Pukul Anak Polisi

Sosok Supriyani, seorang guru honorer asal SDN 4 Baito, di Desa Wonua Raya, Kecamatan Baito, Konawe Selatan, Sultra, yang viral di media sosial.

kompas.id
Supriyani (37, baju merah), seorang guru honorer SDN 4 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, saat dimintai keterangan di kejaksaan. Dia dilaporkan memukul anak didiknya oleh orang tua murid hingga ditetapkan tersangka dan ditahan. Ia tidak pernah mengakui adanya pemukulan tersebut. Kasus Supriyani viral di media sosial. 

Kendati demikian, kasus dugaan pemukulan murid ini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Konawe Selatan.

Saat ini, Supriyani ditahan sejak Jumat (18/10/2024) dan kini berada di Lapas Perempuan Kendari 

Sejumlah pihak terutama guru-guru di Konawe Selatan pun memberikan dukungan kepada Supriyani agar bisa mendapatkan keadilan.

Banjir Dukungan

Atas kasus yang dihadapinya, Supriyani pun mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sultra misalnya, yang mengutuk keras dugaan kriminalisasi terhadap Supriyani.

Ketua PGRI Sultra, Abdul Halim Momo membeberkan sejumlah kejanggalan dalam kasus tindak pidana penganiayaan murid yang menyeret salah satu guru SD di Konawe Selatan.

Abdul menduga, Supriyani yang pernah meminta maaf kepada keluarga korban menjadi pintu masuk seolah-olah dia telah mengakui adanya penganiayaan.

"Kami mengutuk keras atas tindakan ini, PGRI Sultra siap mengawal kasus ini, dan Lembaga Bantuan Hukum utusan PGRI Pusat siap menuntaskan kasus ini," kata dia, Senin (21/10/2024), dikutip dari TribunnewsSultra.

Selain itu, Ketua PGRI Kecamatan Boito, Hasna menyebut, pihaknya mengundang para guru dan warga di Baito untuk mengawal sidang perdana kasus Supriyani.

"Iya benar, para guru akan mengawal sidang pertama Bu Supriyani 24 Oktober 2024 di Pengadilan Negeri Andoolo," kata Hasna, Selasa (22/10/2024), dikutip TribunnewsSultra.

Hasna menyampaikan ia melihat kasus ini sebagai kriminalisasi terhadap seorang guru.

Karena dari beberapa keterangan dan bukti luka, sangat mustahil jika luka tersebut disebabkan akibat pemukulan guru.

Terlebih, Supriyani dikenal sebagai sosok guru tenang, penyabar, ramah terhadap sesama pengajar dan masyarakat di sana.

Sehingga, Hasna pun menyesalkan langkah polisi, terburu-buru menangkap Supriyani.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved