Pemuda Tubaba Raih Medali Emas Ajang Internasional, Deffan Hadirkan Biskuit Cangkang Telur

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Dan persoalan stunting maish menjadi pekerjaan rumah banyak daerah di Indonesia. Hal ini dikarenakan besarnya anak yang menderita stunting.

Berbagai upaya pun telah dilakukan banyak pihak, tidak hanya pemerintah tapi juga pihak swasta dan masyarakat bergerak bersama untuk melakukan pencegahan stunting.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan asupan makanan bergizi namun terjangkau oleh keluarga miskin.

Hal itu seperti yang dilakukan pemuda asal Tulangbawang Barat, Lampung bernama Deffan Derricco.

Pria yang saat ini masih jadi mahasiswa profesi kedokteran gigi yang sedang jalani masa studi koass di Universitas Syiah Kuala (Aceh) ini, bersama timnya menghasilkan produk cemilan dari cangkang telur bernama Biscatur.

Dijelaskan Deffan, latar belakang menciptakan Biscatur berasal dari keprihatinannya sebagai calon dokter yang melihat tingginya angka stunting di Indonesia.

Oleh karenanya, pihaknya mengembangkan inovasi Biscatur sebagai langkah menangani masalah stunting di Indonesia.

Dikatakannya, setelah melakukan penelitian panjang, timnya akhirnya berhasil menciptakan inovasi produk berupa cemilan Biscatur tersebut.

Menurutnya, cangkang telur memiliki kandungan kalsium tinggi namun kadar gulanya yang rendah.

Bahkan kata Deffan, kalsium yang berasal dari cangkang telur berbeda dengan suplemen kalsium yang beredar di masyarakat.

Makanya cangkang telur yang ada dalam Bicatur ini dapat meningkatkan densitas tulang tanpa mengendap dalam darah.

Selain itu Deffan mengatakan, dalam Biscatur dilengkapi susu kambing etawa yang tinggi protein namun minim alergi dibanding susu sapi.

Sedangkan untuk rasa manisnya berasal dari palm sugar sehingga rasanya pas.

"Biscatur tidak hanya mengandung gizi tinggi, tetapi juga memiliki rasa enak dan dapat disukai oleh anak-anak," kata Deffan.

Biscatur sendiri saat ini diproduksi oleh PT Bisca Innovation Indonesia dan saat ini Deffan menjabat sebagai founder serta marketing director-nya.

Dan belum lama ini, ia jadi salah satu anggota tim yang mewakili Indonesia di kompetisi penelitian dan expo inovasi produk terbesar dan tertua di Eropa yakni 48th Inova International Invention Show and Competition yang digelar Word Invention Intellectual Property Association (WIIPA) 2024 di Zagreb, Kroasia.

Di dalam ajang tersebut, kata Deffan, setidaknya diikuti oleh 4.000 peserta dari berbagai negara.

Ia mengatakan, jika timnya mendapatkan prestasi medali emas pada kategori healthcare and medicine.

"Prestasi itu didapat melalui inovasi Biscuit Cangkang Telur (Biscatur) yang dibuat oleh tim yang mewakili Indonesia," ujarnya Selasa (22/10/2024).

Atas capaian itu, Deffan mengaku bangga karena produk yang dihasilkan diakui oleh dunia.

Ia pun menilai prestasi yang diraihnya berkat hasil kerja keras dan dedikasi semua anggota tim serta dukungan masyarakat Indonesia.

"Sehingga kami bisa terus melakuakan inovasi tanpa henti dan saling mendukung satu sama lain,” ucapnya.

Selain itu, ia juga mengemukakan harapannya dengan adanya produk Biscatur ini bisa membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi penyandang disabilitas.

Mengingat sampai saat ini Biscatur telah memiliki karyawan dari sahabat tuli sebanyak 17 orang yang sejak awal telah training sesuai dengan SOP perusahaan.

"Kami berharap setelah mengikuti kompetisi ini, Biscatur lebih dikenal masyarakat, terutama pemerintah sebagai sarana mengatasi masalah stunting di Indonesia," sebutnya.

Biscatur sendiri sudah ada sejak tahun 2022 dengan penjualan yang sudah tersebar di 30 kota di Indonesia.

Mengenai produknya sudah bisa dibeli di retail Banda Aceh, Jakarta, Surabaya, dan Semarang, atau melalui melalui Shopee, Tiktokshop, Instagram dan Whatsapp di @biscatur. (tribunlampung.co.id/m rangga yusuf)