Prostitusi Berkedok Warung Pecel Lele di Lampung Selatan

Banyaknya iklan promosi judi online di halaman Facebook miliknya membuat Wisnu tergoda. 

"Pas mau masuk ke game online kan banyak iklan. Salah satunya iklan promosi judi online. Lalu saya mulai kepikiran gimana caranya biar bisa dapat uang tambahan. Saya cari-cari caranya. Lalu dapat," beber dia.

Ia mengaku baru lima pekan terakhir mempromosikan judi online. 

"Baru kok, baru sebulanan ini," sambungnya.

Sementara pelaku lain bernama Pariyem diamankan karena terlibat judi togel. 

Ia mengaku hanya menjadi penyalur (calo).

"Saya hanya sebagai penyalur. Peran saya kalau ada yang mau mesan nomor melalui saya. Lalu saya kasih ke keponakan saya. Karena dia yang punya akunnya," ujar Pariyem.

Hal itu dilakukannya semata-mata untuk mencukupi kebutuhan hidup. 

Karena uang hasil kerjanya sebagai penjaga tempat wisata air panas tidak memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Hanya untuk kebutuhan hidup. Suami saya kerja serabutan. Lebih sering nggak kerja. Hari-hari saya cuma kerja sebagai penjaga tempat wisata air panas," ucapnya.

Pariyem mengaku harus banting tulang untuk membiayai kelima anaknya. 

"Saya terpaksa nyari kerja sampingan untuk tambahan pemasukan. Karena uang yang saya terima sebagai penjaga tempat wisata air panas tidak cukup," terang Pariyem sambil meneteskan air mata.

"Anak saya lima orang. Anak saya yang lagi sekolah ada tiga orang. Yang umur lima tahun, 10 tahun, sama 13 tahun. Yang dua lagi masih di bawah lima tahun. Uangnya buat biaya sekolah sama jajan anak," sambungnya.

Pariyem diamankan bersama dua pelaku yang masih keluarga dekat. Keduanya yakni Andika Hermanto (35) dan Samsudin (56), warga Desa Muara Putih, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. 

(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)