Berita Lampung

Pengamat Sebut Smart TV Bisa Dukung Belajar, Tapi Jangan Terulang Kasus Chromebook

Rencana pemerintah pusat menghadirkan Smart TV di sekolah-sekolah dinilai sebagai langkah positif untuk mendukung proses belajar mengajar.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Teguh Prasetyo
Dokumentasi
UANG KOMITE DIHENTIKAN - Pengamat pendidikan Universitas Lampung (Unila), M Thoha B Sampurna Jaya. Terkait kebijakan pembagian Smart TV ke sekolah-sekolah, Sabtu (20/9/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Rencana pemerintah pusat menghadirkan Smart TV di sekolah-sekolah dinilai sebagai langkah positif untuk mendukung proses belajar mengajar.

Namun, pengamat pendidikan dari Universitas Lampung (Unila), M. Thoha B. Sampurna Jaya, mengingatkan agar kebijakan ini tidak menimbulkan masalah baru.

“Secara umum program Smart TV diperlukan untuk mendukung proses belajar yang lebih intens dan komunikatif. Tapi memang harus dipertimbangkan untuk beberapa daerah yang sulit dijangkau sinyal atau internet,” kata Thoha saat diminta pendapatnya Sabtu (20/9/2025).

Menurutnya, Smart TV hanya sebagai alat bantu.

Hal yang lebih penting adalah peningkatan kualitas pembelajaran melalui kapasitas tenaga pendidik.

“Guru harus bisa memanfaatkan secara maksimal Smart TV ini. Jangan sampai tidak maksimal dan justru menjadi pemborosan saja,” tegasnya.

Ia menambahkan, kondisi demografi Indonesia yang sangat beragam harus diperhitungkan.

Jangan sampai kebijakan yang bertujuan baik justru memunculkan persoalan baru di lapangan.

Disinggung mengenai distribusi Smart TV, Thoha menekankan perlunya pemerintah belajar dari pengalaman sebelumnya, seperti pada program Chromebook yang menuai persoalan.

“Pemerintah harus berkaca dari peristiwa sebelumnya. Jadi perlu dilihat, diantisipasi secara menyeluruh, serta ada pengawasan dan transparansi,” imbuhnya

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan 330.000 sekolah, termasuk sekolah rakyat di seluruh Indonesia, akan mendapatkan Smart TV atau layar televisi cerdas untuk mendukung kegiatan belajar.

Menurut Prabowo, perangkat ini dapat digunakan menayangkan konten pelajaran di sekolah dan mendukung penerapan pendidikan jarak jauh di daerah-daerah terpencil.

Prabowo menyebut, pada 10 November 2025 sebanyak 100.000 sekolah akan menerima Smart TV.

Saat ini, baru 10.000 sekolah yang mendapatkannya. 

Bahkan, tahun depan setiap sekolah direncanakan akan mendapat tiga unit layar.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved