OTT KPK di Bengkulu

Tahan Tangis, Istri Rohidin Mersyah Kabarkan Kondisi Terkini Suaminya di Gedung KPK

Dengan suara terdengar berat seperti menahan tangis, istri Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Derta Rohidin, mengabarkan kondisi terkini sang suami.

Kolase TribunBengkulu.com
Dengan suara terdengar berat seperti menahan tangis, istri Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Derta Rohidin, mengabarkan kondisi terkini sang suami di gedung KPK. Derta Rohidin yang juga anggota DPR RI itu, juga meminta maaf saat mengabarkan kondisi sang suami saat ini. 

Tribunlampung.co.id, Bengkulu - Dengan suara terdengar berat seperti menahan tangis, istri Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Derta Rohidin, mengabarkan kondisi terkini sang suami di gedung KPK.

Derta Rohidin yang juga anggota DPR RI itu, juga meminta maaf saat mengabarkan kondisi sang suami saat ini.

Diketahui, KPK melakukan OTT di Bengkulu pada Sabtu (23/11/2024) pagi hingga siang. Dalam OTT tersebut KPK mengamankan 7 orang (terbaru 8 orang), satu di antaranya yakni Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

"Bapak baik-baik saja," respon anggota DPR RI Derta Rohidin, istri dari petahana Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat KPK membawa sang suami ke Jakarta, Minggu (24/11/2024).

"Bapak baik-baik saja dan semoga semuanya akan baik-baik saja, semangat ya dan mohon maaf atas kejadian ini, wassalamu'alaikum, wr.wb," kata Derta Rohidin melalui pesan suara WhatsApp terdengar terbata-bata seperti menahan tangis, Minggu (24/11/24). 

Anggota DPR RI dapil Bengkulu ini meminta kepada seluruh masyarakat Bengkulu agar teguh memberikan dukungan pada Rohidin Mersyah selaku calon Gubernur Bengkulu 2024. 

"Assalamu'alaikum,wr.wb, selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua untuk masyarakat Bengkulu yang kami cintai."

"Tetap berjuang di lapangan, tetap memperjuangkan nomor 2, kemenangan nomor 2 adalah kemenangan masyarakat Bengkulu," ungkap politisi Golkar ini.

Rohidin Tiba di KPK

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Minggu siang (24/11/2024) sekitar pukul 14.30 WIB.

Rohidin tiba dengan mengenakan topi putih dan baju lengan panjang setelah sebelumnya dari Bengkulu terbang dengan menumpang pesawat Citilink.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan sejumlah pejabat sempat menjalani pemeriksaan di Polresta Bengkulu setelah akhirnya dibawa ke KPK untuk pemeriksaan lebih lanjut, pada Minggu (24/11/2024).

Diduga OTT KPK itu terkait pungutan untuk Pilkada 2024. KPK juga telah menyita sejumlah uang tunai dalam OTT tersebut.

"(OTT Bengkulu terkait) pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya. Lebih jelasnya nanti sore baru akan dipaparkan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat dihubungi, Minggu (24/11/2024) seperti dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, juru Bicara  KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan dalam OTT di Bengkulu tersebut 7 orang telah diamankan. 

"Benar KPK melakukan kegiatan tangkap tangan di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Ada sekitar 7 orang yang diamankan," kata Tessa kepada awak media, Minggu (24/11/2024). 

Menurut dia dalam operasi tersebut barang bukti sejumlah uang saat ini tengah dihitung. 

"Untuk lengkapnya akan segera disampaikan secara resmi sore atau malam nanti," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya Rohidin diperiksa oleh KPK di Polresta Bengkulu pada Sabtu (23/11/2024) malam.

Mobil yang membawa Rohidin tiba di Polresta Bengkulu sekitar pukul 23.15 WIB, dan langsung naik ke aula Mako Polresta Bengkulu.

Namun sayangnya kedatangan Rohidin tidak sempat diliput oleh wartawan karena adanya pengalihan dari beberapa mobil lainnya.

Untuk sementara status Rohidin dalam memenuhi panggilan KPK pada malam ini adalah untuk memenuhi pemeriksaan saja.

Atas kegiatan ini Polresta Bengkulu diakui Deddy juga sudah melakukan pengamanan khusus di Mako Polresta selama adanya kegiatan KPK.

Sedangkan untuk pemeriksaan lokasi-lokasi lainnya sampai saat ini masih belum ada permintaan dari KPK kepada Polresta Bengkulu.

Reaksi Tim Kuasa Hukum

Tim kuasa hukum Rohidin Mersyah merasa geram dan tak terima dengan keputusan KPK yang tidak memperbolehkan mereka mendampingi saat proses pemeriksaan.

Hal tersebut tampak saat tim kuasa hukum yang dipimpin oleh Aizan Dahlan tiba di Makopolresta Bengkulu dan tidak diperboleh masuk oleh penyidik KPK saat ingin menemui Rohidin Mersyah.

Beberapa kali tampak, tim kuasa hukum Rohidin Mersyah berdiskusi dengan anggota kepolisian, agar tetap bisa mendampingi saat pemeriksaan.

Aizan Dahlan mengungkapkan, pendampingan seharusnya bisa dilakukan, apalagi saat ini Rohidin Mersyah berstatus sebagai Calon Gubernur Bengkulu dan akan menjalani pencoblosan dalam beberapa hari ke depan.

"Kesepakatan yang dilakukan oleh KPK, Kejagung dan Kapolri itu, pemeriksaan tidak boleh mengganggu proses demokrasi. Yang kita pertanyakan sekarang ada apa dengan KPK, orang diperiksa, untuk ketemu saja tidak bisa," ujar Aizan kepada awak media, Minggu (24/11/2024) pukul 00.20 Wib.

Pemeriksaan yang dilakukan menjelang hari pencoblosan menurut Aizan sangat menimbulkan kecurigaan dan berpotensi ada muatan politik.

"Ini sangat mencurigakan, kami menilai ada kecurigaan di kinerja KPK. Paslon itu tidak bisa diganggu gugat, paslon harus keluar, kalau mau diperiksa silahkan, namun setelah itu kembali ke rumah," ucapnya.

Jika penyidik KPK tetap akan memproses hukum Rohidin Mersyah, maka penyidik dinilai telah menghilang hak suara untuk berkontestasi dalam Pilkada 2024.

"Karena kita sekarang sudah minggu tenang dan akan segera melakukan pencoblosan.jangan menghilangkan hak suara dia (Rohidin) untuk berkontestasi. Kalau itu terjadi maka persoalannya akan panjang, kok memaksa proses hukum ketika pilkada sedang berjalan. Tadi janjinya sebentar lagi bisa ketemu, kita minta penjelasan dengan KPK, jangan sembarangan memproses dalam pilkada ini," tegas Aizan.

Dengan adanya tidakan yang tidak lazimdari KPK, Aizan meminta dengan Dewan Pengawas KPK, Menkopolhukam serta DPR RI untuk turun tangan dan memeriksa penyidik KPK.

"Kami minta KPK untuk diusut, minta dipanggil, sebab ada proses yang tidak wajar terhadap pak Rohidin dan kawan-kawan," ucapnya.

Pengacara Pejabat Pemprov yang Terjaring OTT Siap Mendampingi

Hingga pukul 22.20 WIB, Sabtu (23/11/2024) sejumlah pejabat di Bengkulu masih menjalani pemeriksaan terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tiga orang yang belum diketahui identitasnya diperiksa di Mapolresta Bengkulu.

Informasi lainnya pemeriksaan dilakukan di beberapa tempat. 

Sejumlah nama pejabat yang tertangkap tangan KPK ini sudah banyak beredar di media sosial. 

Terkait hal ini, TribunBengkulu.com mencoba mengonfirmasi kepada para pejabat tersebut.

Namun, dari sejumlah nama yang dihubungi via seluler, nomor yang bersangkutan tidak dapat dihubungi. 

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto belum bisa memberikan banyak informasi terkait giat OTT KPK di Bengkulu

“Nanti kalau ada update, akan saya kabari," jelasnya.

Sekitar pukul 22.39 WIB, pengacara bernama Sopian Siregar mendatangi Polresta Bengkulu.

Dirinya mengaku diminta oleh pejabat yang tertangkap tangan tersebut untuk melakukan pendampingan.

"Kami sudah dihubungi (oleh pejabat yang kena OTT) untuk ke dalam (Polresta). Sekaligus memperjelas sebenarnya ada apa," terangnya.

Saat ditanya apakah pejabat yang menghubunginya tersebut adalah pejabat di lingkungan Pemprov Bengkulu, Sopian mengatakan iya.

"Informasinya seperti itu. Di dalam (Polresta) ada 7 atau 8 orang. Saya juga belum pasti," jelasnya.

Sopian Siregar belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena dirinya baru saja diminta oleh pejabat-pejabat tersebut dan keluarganya untuk mendampingi.

"Mungkin sebatas itu dulu ya," tutup Sopian Siregar.

( Tribunlampung.co.id / Tribunbengkulu.com )

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved