Daftar Petahana yang Disinyalir Tergeser di Pilkada Lampung 2024

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Berikut deretan petahana atau incumbent yang diprediksi bakal tergantikan di kontestasi Pilkada 2024.

Pesta rakyat Pilkada 2024 telah usai dilaksanakan Rabu (27/11/2024).

Sejumlah lembaga survei ramai-ramai merilis hasil perhitungan cepat atau quick count.

Dalam kontestasi Pilkada 2024 di Lampung, sejumlah petahana diketahui kembali mencalonkan diri.

Di beberapa wilayah, bahkan istri petahana turut serta dalam kontestasi Pilkada tahun ini.

Akan tetapi, perjalanan petahana yang maju kembali di Pilkada tak semulus sebelumnya.

Hal ini karena banyak petahana yang diduga tumbang, kalah suara dari pasangan calon lain. 

Seperti halnya, Petahana Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Dia kembali mencalonkan diri di Pilkada 2024.

Namun, hasil quick count sejumlah lembaga survei seperti Rakata dan Indikator perolehan suara Arinal Djunaidi jauh tertinggal dari calon penantang, Rahmat Mirzani Djausal.

Ia hanya meraih suara 17.49 persen sedangkan Rahmat Mirzani Djausal mengantongi suara 82.51 persen versi hitung cepat Rakata.

Berikut daftar petahana di Lampung yang Disinyalir tumbang di Pilkada 2024.

1. Petahana Gubernur Lampung: Arinal Djunaidi.

2. Petahana Bupati Lampung Selatan: Nanang Hermanto.

3. Petahana Bupati Tulangbawang: Winarti.

4. Petahana Bupati Lampung Tengah: Musa Ahmad.

5. Petahana Bupati Lampung Timur: Dawam Rahardjo.

6. Petahana Walikota Metro: Wahdi Siradjuddin.

7. Petahana Bupati Tanggamus: Dewi Handajani.

8. Petahana Wakil Bupati Lampung Utara, Ardian Saputra.

9. Petahana Wakil Bupati Pringsewu: Fauzi.

10. Istri Petahana Bupati Pesawaran: Nanda Indira Dendi.

11. Istri Petahana Bupati Pesisir Barat: Septi Heri Agusnaeni.

Itulah daftar petahana gubernur, Bbpati, wali kota yang disinyalir tumbang di Pilkada 2024 versi hitung cepat rakata.

Disclaimer: Hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi pemilu. Hasil resmi pemilu tetap menunggu perhitungan suara secara manual dari KPU.

Pengamat Ungkap 5 Faktor Penyebab Tumbangnya Petahana di Pilkada Lampung 2024

Pengamat Politik Universitas Lampung Bendi Juantara menyampaikan analisanya atas penyebab ramainnya petahana yang tumbang tak terpilih kembali di Pilkada 2024 versi quick count.

Menurut dosen pemerintahan itu, terdapat beberapa faktor penyebab petahana tak terpilih lagi di Pilkada 2024.

"Pertama soal dinamika setiap daerah memiliki karakteristik masing masing,"

"Kedua, implikasi koalisi besar yang linear antara koalisi di pusat dengan daerah secara tidak langsung telah menjadi mesin besar yang mampu memonopoli dukungan," kata Bendi Juantara, Kamis (28/11/2024).

Faktot ketiga, lanjut Bendi, linkage effect antara koalisi di kabupaten kota dengan Pilgub Mirza- Jihhan yang solid juga menjadi power yang sulit ditandingi oleh PDIP sebagai penantang dibeberapa Pilkada di Lampung.

"Faktor keempat implikasi pilihan rasional yang menginginkan perubahan di daerahnya, resisten pemilih terhadap petahana sebagai kandidat problematik," ujarnya.

"Dalam konteks tersebut, pemilih tentu ingin memastikan hak pilihnya memberikan legitimasi kepada kandidat yang kredibel dan berintegritas dan tentu peluang keberpihakan kemasyarakat yang tinggi," ujarnya.

Faktor kelima terkait kekuatan tokoh di luar Paslon penantang yang memiliki pengaruh terhadap pemilih (vote gaters).

Baik dalam kapasitas dia sebagai personal figur yang menyatakan dukungan hingga dalam tim tim yang kolektif seperti tim relawan dan sebagainya.

"Semangat penantang lebih kuat dibanding petahana," pungkasnya.

Pecah Telur

Tim pemenangan calon bupati Pringsewu nomor urut 3 Riyanto-Pamungkas Umi Laila sudah melakukan penghitungan manual secara real count.

Berdasarkan hasil real count, Riyanto-Pamungkas Umi Laila berhasil menggungguli pasangan lain dengan perolehan 106.817 suara.

Disusul pasangan Fauzi-Laras 57.181 suara, Adi-Hisbullah 40.481 suara, dan Ririn-Wiriawan 21.356 suara.

Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim dalam keterangan persnya mengaku sangat bersyukur atas keunggulan pasangan Riyanto Pamungkas-Umi Laila pada Pilkada Pringsewu.

Menurut Mufti, sejak Pilkada langsung diadakan di Indonesia pada 2004, khususnya Provinsi Lampung, PKS belum pernah memiliki bupati dari internal partai.

“Sebagai kader partai saya sangat bersyukur. Alhamdulillah, akhirnya pecah telur. PKS di Lampung akhirnya punya bupati dari kader sendiri,” ujarnya, Kamis (28/11).

Mufti berharap, dengan keberhasilan ini PKS semakin dekat dengan rakyat, dan semakin bisa membersamai masyarakat untuk membawa Pringsewu menjadi lebih baik.

Dikatakannya, Riyanto-Umi diharapkan dapat menjalankan amanah dengan baik untuk menjadikan Pringsewu menjadi kabupaten yang makmur dan berbagai  permasalahan yang selama ini terjadi bisa terselesaikan dengan baik.

“Sebagai pribadi dan selaku Ketua DPW PKS Lampung, saya mengucapkan selamat atas terpilihnya pasangan Riyanto Pamungkas-Umi Laila sebagai bupati dan wakil bupati Pringsewu periode 2025-2030. Semoga selalu diberi kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan tugas dan amanah yang diemban,” tutur Mufti.

Selain memberi selamat atas kemenangan Riyanto Pamungkas dan Umi Laila, Mufti juga merilis hasil kemenangan kepala daerah yang diusung PKS di Provinsi Lampung.

Calon kepala daerah yang diusung PKS dan unggul dalam kontestasi Pilkada antara lain, Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela (Pilgub Lampung), Eva Dwiana-Deddy Amarullah (Bandar Lampung), Riyanto Pamungkas-Umi Laila (Pringsewu), Dedi Irwawan-Irawan Topani (Pesisir Barat).

Lalu Parosil Mabsus-Mad Hasnurin (Lampung Barat), Ali Rahman-Ayu Asalasiyah (Way Kanan), Qudratul Ikhwan-Hankam Hasan (Tulangbawang), Novriwan Jaya-Nadirsyah (Tulangbawang Barat), Ela Siti Nuryamah-Azwar Hadi (Lampung Timur). 

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )