Berita Terkini Nasional

Jokowi Dipecat, PDIP Digoyang

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah digoyang beragam isu pasca pemecatan terhadap keluarga Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Indra Simanjuntak
Tribunnews/Herudin
Bendera PDIP - PDIP digoyang jelang Kongres yang bakal digelar pada tahun 2025. Sejumlah spanduk bertuliskan Megawati Ketum Ilegal beredar di dinding pinggir Tol Bogor Outing Ring Road (BORR) Kota Bogor. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah digoyang beragam isu pasca pemecatan terhadap keluarga Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, PDIP resmi memecat Jokowi, putra sulungnya sekaligus Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya sekaligus pemenang Pilkada Sumut, Bobby Nasution, Senin (16/12). Isu pertama yang muncul ke publik pasca pemecatan tersebut adalah adanya upaya Jokowi ingin menggantikan Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP.

Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus mengaku pihaknya mendengar isu tersebut. "Saya rasa kita tidak berbeda pendapat. Jadi, indikasi yang Anda sampaikan itu kami tidak akan membantah," katanya saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (19/12) malam. Deddy pun enggan lebih jauh untuk menjelaskan terkait isu tersebut.

Dia hanya mengaku mendengar isu Jokowi mencoba untuk mendongkel Hasto sebagai Sekjen PDIP dalam beberapa waktu terakhir menjelang digelarnya Kongres PDIP pada tahun depan. Kendati demikian, Deddy menegaskan pihaknya enggan untuk mempermasalahkan isu tersebut karena menurutnya nama Jokowi sudah tidak layak untuk disebut di internal PDIP.

"Isu itu memang sudah berkembang luas dan memang sengaja dihembuskan. Tapi kami tidak akan ingin menyebut nama di sini karena nama itu tidak layak lagi disebut kalau menurut kami," tegasnya. Kemudian isu selanjutnya adalah spanduk bertuliskan Megawati Ketum Ilegal beredar di dinding pinggir Tol Bogor Outing Ring Road (BORR), Rabu (18/12). Tampak dalam spanduk tersebut, wajah Megawati menunjukkan raut muka sedih.

Selain itu, terdapat pula sejumlah kalimat negatif yang menyinggung legalitas kepemimpinan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Terkait hal tersebut, Ketua DPC PDIP Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubroto membenarkan keberadaan spanduk tersebut. Dadang menduga hal itu dilakukan untuk mengadu domba internal partai berlambang banteng tersebut.

“Sepertinya dipasang malam-malam, lalu menghilang. Pemasangan secara ilegal bukan resmi. Itu usaha yang dilakukan orang pengecut yang berniat mengganggu kongres partai 2025 dan mengadu domba internal sepertinya,” ungkap Dadang dikutip dari Kompas.com. Kini, spanduk tersebut telah dicopot oleh DPC PDIP Bogor.

Ia menegaskan, seluruh pengurus dan kader PDIP Kota Bogor tetap solid dan tidak terpengaruh oleh provokasi yang bertujuan memecah belah partai. “Seluruh pengurus partai dan kader PDI-Perjuangan Kota Bogor menolak provokasi yang berniat mengadu domba dan merusak PDI-Perjuangan. PDI-Perjuangan Kota Bogor tetap solid dan fatsun kepada Ketua Umum Ibu Hj Megawati Soekarnoputri. Merdeka!” pungkasnya.

Intrusikan Kader Siaga

Ketua DPP PDIP Bidang reformasi Hukum Ronny Talapessy menginstruksikan kepada seluruh kader agar siaga menjelang Kongres V Tahun 2025.

Hal ini menanggapi beredarnya spanduk yang mempertanyakan legalitas Megawati sebagai Ketum PDIP yang masa kepemimpinannya diperpanjang pada Juni 2024 lalu. "Dengan beredarnya baliho dan spanduk yang sifatnya menghasut telah menciptakan kondisi siaga-1 di internal PDI Perjuangan untuk memberikan reaksi terhadap adanya upaya 'mengawut-awut' PDI Perjuangan menjelang Kongres PDI Perjuangan sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," tegasnya.

Ronny mengingatkan, kepada para kader bahwa struktur kepengurusan PDIP yang baru telah disahkan lewat Surat Keputusan SK yang ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM tertanggal 1 Juli 2024. "Absahnya kepengurusan PDIP ini tidak terbantahkan dan menjadi dasar kuat bagi PDI Perjuangan dalam menjalankan tugas politiknya," imbuhnya.

Sementara Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus mengaku, pihaknya akan melawan siapapun yang mencoba mengganggu stabilitas dan soliditas partainya. Ia menjelaskan, kader dan simpatisan PDIP di seluruh Indonesia telah membuktikan kesiapan dalam menghadapi segala bentuk ancaman terhadap partai.

"Itu sudah ditunjukkan oleh struktural partai di berbagai daerah di Indonesia, bahwa PDIP siap melawan siapapun yang coba-coba ingin mengganggu ketenangan PDI Perjuangan dalam berkontribusi bagi pembangunan bangsa," jelasnya di Kantor DPP PDIP. Deddy juga mengungkapkan adanya sejumlah upaya yang terorganisasi untuk menyerang partai, seperti menyebar spandu di berbagai wilayah strategis.

Ia juga menyerukan kepada seluruh kader partai untuk tetap waspada dan siaga dalam menghadapi ancaman tersebut. (TRIBUNNEWS.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved