Wawancara Khusus
Qodratul Ikhwan: Perbaikan Jalan Perlu Strategi Khusus
KPU Tulangbawang menyatakan pasangan calon nomor urut 2 Qudratul Ikhwan-Hankam Hasan berhasil memperoleh suara tertinggi dalam Pilkada 2024 lalu.
Yang pertama, di mana pun saya diberi tugas, saya selalu berangkat dari masalah. Waktu itu awal mula saya bertugas di Tuba saya temukan masalah yang menonjol terjadi di terminal yang selama 8 tahun tidak selesai. Dimana terminal itu diportal oleh keluarga di sana. Padahal secara proses hukum sudah selesai dan pemerintah memiliki kewenangan untuk mencari solusi permasalahan yang ada. Alhamdulillah selama 2 bulan saya di sana, urusan terminal selesai yang selama 5 tahun bermasalah.
Yang kedua, kanal di Dipasena yang statusnya tidak jelas dan saya lakukan tawaf menemui menteri-menteri dan alhamdulillah sekarang statusnya sudah jelas. Kemudian masalah tanah di Astra Ksetra yang terjadi sengketa. Untuk menyelesaikan masalah itu saya gunakan rumus 3K: kewenangan, kemampuan, keinginan atau kemauan.
Mengenai masalah pendidikan dan kesehatan bagaiman Bapak melihat ini di Tuba?
Untuk pendidikan ada beberapa tempat yang perlu penambahan dan perbaikan. Insya Allah menjadi tugas kami nanti karena proses belajar mengajar menjadi prioritas daerah. Saya akan lakukan program Bupati Mengajar untuk memotivasi para siswa untuk semangat belajar dan saya siap berikan insentif bagi siswa-siswa berprestasi.
Lalu yang tak kalah penting masalah kesehatan. Ketika saya masuk Tuba, belum masuk UHC. Maka ini akan kami kejar itu. Kami ingin masyarakat tertangani dengan baik soal kesehatan.
Bagaimana Anda melihat Tulangbawang untuk berkembang di sektor apa dan bagaimana caranya?
Pertama, peran government. Peran pemerintah daerah selain melakukan pembangunan akan mendorong sektor-sektor potensi daerah seperti pertanian, perikanan dan perkebunan kami akan maksimalkan potensi yang ada. Seperti contoh harga singkong perlu didampingi pemerintah daerah agar memperjuangkan kesejahteraan petani. Kemudian kontribusi perusahaan sangat dibutuhkan untuk membangun suatu daerah. Insya Allah jika sama-sama ini bisa berjalan. Jangan tergantung dengan APBD. Kita mesti bersinergi.
Sebagai seorang birokrat, apa alasan Anda pensiun dini dan milih nyalon bupati di Tuba?
Dari awal saya tidak ada rencana. Bahkan awalnya saya ingin pensiun dengan golongan 4E. Namun karena saya pensiun dini, akhirnya saya tak sampai 4E. Dan dengan tekad untuk membangun Tuba, saya mundur meskipun saat itu saya belum dapat rekomendasi partai. Dan alhamdulilah dalam perjalanannya diridhoi oleh Allah SWT dan alhamdullilah hasilnya sesuai harapan masyarakat.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
Putar Musik Wajib Bayar? Eksklusif Bersama Yanvaldi Yanuar |
![]() |
---|
Novriwan Jaya Bicara soal Bolo Ngarit untuk Majukan Peternakan di Tulangbawang Barat |
![]() |
---|
Jody Saputra Ingin Mesuji Punya Brand Beras Sendiri |
![]() |
---|
Makanan Bergizi Tak Harus Mahal, Eksklusif Bersama Wakil Ketua DPD PCPI Lampung |
![]() |
---|
UMKM Masih Gratis Pakai QRIS, Eksklusif Bersama KPwBI Lampung Bimo Epyanto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.