Berita Terkini Nasional

OCCRP Klarifikasi Soal Jokowi Presiden Terkorup Ketiga, Dasarnya Cuma dari Email

OCCRP memberikan klarifikasinya usai rilis nama Jokowi presiden terkorup ketiga dan menyebut cuma dari poling yang diterima dari email tanpa bukti.

Editor: Tri Yulianto
Tribunnews.com
OCCRP memberikan klarifikasinya usai rilis nama Jokowi presiden terkorup ketiga dan menyebut cuma dari poling yang diterima dari email tanpa bukti. 

Keputusan akhir untuk penghargaan "Tokoh Tahun Ini" dibuat oleh para juri.

Tahun ini, penghargaan diberikan kepada Bashar al-Assad, yang tidak termasuk dalam nominasi terbanyak. 

Peran Assad dalam mengacaukan Suriah dan kawasan melalui jaringan kriminal terbuka, pelanggaran hak asasi manusia yang signifikan termasuk pembunuhan massal, dan korupsi menjadikannya pilihan utama.

Proses seleksi akhir OCCRP didasarkan pada penelitian investigasi dan keahlian kolektif jaringan. 

Penghargaan ini menyoroti sistem dan aktor yang memungkinkan terjadinya korupsi dan kejahatan terorganisasi, tetapi juga berfungsi sebagai pengingat akan kebutuhan berkelanjutan untuk mengungkap ketidakadilan.

Pengumuman OCCRP Kerap Disalahgunakan

OCCRP mengakui pengumuman yang dikeluarkan OCCRP  terkadang disalahgunakan oleh individu yang punya agenda lain termasuk agenda politik mereka. 

Namun, OCCRP menjelaskan tujuan dari pengumuman ini untuk memberikan pengakuan terhadap kejahatan dan korupsi—titik.

"Kami akan terus menyempurnakan proses nominasi dan seleksi, dengan memastikan adanya transparansi dan inklusivitas," kata Penerbit OCCRP Drew Sullivan.

Selain itu, pelaporan kami akan tetap berfokus pada dampak dari para nominator dan pihak lain yang melakukan kejahatan dan korupsi, dengan menyoroti peran mereka dalam merusak demokrasi dan masyarakat di seluruh dunia.

Pengumuman  tahun ini telah memicu keterlibatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mencerminkan meningkatnya minat publik terhadap korupsi dan konsekuensinya yang luas. 

Begini OCCRP dapat data pelaku korupsi

OCCRP merupakan salah satu organisasi jurnalisme investigasi di dunia, yang berkantor pusat di Amsterdam.

Di situsnya, OCCRP klaim mendapatkan data pelaku korupsi melalui laporan yang masuk.

"Jika Anda memiliki akses ke dokumen yang membuktikan korupsi, kejahatan, atau penyalahgunaan kekuasaan, silakan kirimkan kepada kami," demikian pengumuman OCCRP.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved