Penembakan Bos Rental Mobil

Kapolsek Cinangka Bersikukuh Bos Rental Tak Tunjukkan Dokumen Saat Minta Pendampingan

Kapolsek Cinangka, Serang, Banten, AKP Asep Iwan Kurniawan, bersikukuh menyebut jika bos rental mobil tak tunjukkan dokumen kepemilikan mobil.

|
Instagram Polsek Cinangka
Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, diperiksa propam usai disebut menolak laporan korban penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak.| AKP Asep Iwan Kurniawan, bersikukuh menyebut jika bos rental mobil tak tunjukkan dokumen kepemilikan mobil ketika meminta pendampingan ke anggotanya. Permintaan pendampingan tersebut lantaran bos rental mobil sedang mengejar kendaraannya yang dibawa kabur komplotan penggelapan mobil. Sampai akhirnya, bos rental mobil tersebut tewas ditembak pelaku. 

Asep juga membantah menolak permintaan pendampingan. Namun, sambung dia, korban harus melengkapi dokumen sebagai dasar tindakan.

Hal ini menurut Asep dilakukan sebagai prosedur ketika menangani suatu perkara.

"Kami juga tidak mau melanggar aturan atau melanggar hukum, karena ini berkenaan dengan upaya paksa. Jadi, saat itu ditawarkan oleh anggota kita untuk kepada yang bersangkutan untuk membuat laporan polisi sebagai dasar untuk melaksanakan penarikan mobil tersebut," ujar dia.

Niat berhaji yang kandas

Niat Ilyas menunaikan rukun islam di Tanah Suci ini diungkap oleh sang anak Agam Muhammad Nasrudin. 

Sambil terbata-bata, Agam menceritakan pesan terakhir sang ayah saat menggelar acara tabur bunga di lokasi penembakan Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak pada Jumat (3/1/2025) sore.

Acara tabur bunga itu diikuti keluarga korban penembakan komplotan pelaku penggelapan mobil, serta para anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (Armi).

Berulang kali Agam terisak mengingat momen mendiang ayahnya yang tiba-tiba menghampirinya, dan menyampaikan keinginan untuk pergi ke Tanah Suci.

"Saya lagi duduk di ruang tamu, Ayah saya dari kamar nyamperin saya, ayah mau haji katanya," ujar Agam berlinang air mata.

"Ayah aja yang berangkat, bunda mah nanti, enggak apa-apa ayah duluan, selagi ayah bisa, selagi ayah mampu," ungkap Agam sambil berusaha membendung tangisnya.

Agam mengaku sangat terpukul dengan kepergian sang ayah. Dia menyebut perbuatan pelaku sangat keji dan tak punya hati.

Pasalnya kata Agam, sang ayah merupakan orang yang baik di mata masyarakat dan keluarga. 

Dia masih tidak menyangka orang sebaik ayahnya sampai menjadi korban seperti ini.

Doa dari keluarga dan kolega

Saat acara tabur bunga, keluarga dan anggota Armi  berdiri melingkar tepat di mana Ilyas Abdurahman tertembak.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved