Berita Lampung

Sebanyak 302 Pasien HIV/AIDS Jalani Pengobatan di Pringsewu Lampung

Diskes Kabupaten Pringsewu Lampung menyebut 302 pasien HIV/AIDS berobat di wilayahnya baik yang berasal dari kabupaten setempat atau lainnya

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Tri Yulianto
Tribun Lampung.
Ilutrasi HIV/AID. Diskes Kabupaten Pringsewu Lampung menyebut 302 pasien HIV/AIDS berobat di wilayahnya baik yang berasal dari kabupaten setempat atau kabupaten lainnya bahkan luar provinsi 

Tribunlampung.co.id Pringsewu - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pringsewu Lampung menyebut 302 pasien HIV/AIDS menjalani pengobatan hingga November 2024. 

Dari jumlah tersebut, mayoritas berasal dari Pringsewu dengan 162 pasien, sementara sisanya berasal dari daerah lain seperti Tanggamus 46 pasien, Pesawaran 45 pasien, dan kabupaten/kota lainnya di Lampung maupun luar provinsi.  

Kabid Pengendali dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Diskes Pringsewu, Lampung Hadi, mengungkapkan bahwa kasus HIV/AIDS di Pringsewu sebagian besar berasal dari kelompok risiko LSL (Laki-laki Seks dengan Laki-laki). 

“Kelompok ini menjadi faktor utama dalam penularan HIV/AIDS yang ditemukan di Kabupaten Pringsewu,” ujar Hadi, Minggu (5/1/2024).  

Berdasarkan data, rentang usia penderita HIV/AIDS di Pringsewu didominasi oleh kelompok usia produktif, yakni 20-24 tahun dengan 86 kasus dan 25-49 tahun 190 kasus. 

Hingga tahun 2024 ini, dua bayi tercatat positif HIV, sementara tiga pasien dilaporkan meninggal dunia akibat AIDS.  

“Jumlah dua bayi yang tercatat HIV ini menjadi perhatian serius, terutama bagi ibu hamil dan bayinya,” ungkap Hadi.

“Kami telah menerapkan skrining triple eliminasi (HIV, sifilis, dan hepatitis) pada ibu hamil untuk mencegah penularan dari ibu ke anak,” tambahnya.

Meski banyak penderita berasal dari luar Pringsewu, seperti Pesawaran, Tanggamus, hingga luar provinsi, sebagian besar pasien tetap memilih fasilitas kesehatan di Pringsewu untuk pengobatan

Hal ini menunjukkan bahwa layanan kesehatan di Pringsewu masih menjadi rujukan utama bagi penderita HIV/AIDS dari berbagai daerah.  

Diskes Pringsewu terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kasus baru. 

“Kami melibatkan lintas sektor, seperti sektor agama, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan, untuk memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat,” ucapnya. 

Selain itu, Diskes Pringsewu juga berfokus pada penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV, yang masih menjadi tantangan besar.  

Ia berharap program penanggulangan HIV/AIDS di Pringsewu dapat mencapai target 3 Zero pada 2030. 

Ini sesuai Permenkes No. 21 Tahun 2013, yaitu meniadakan infeksi baru, meniadakan kematian terkait AIDS, dan meniadakan stigma serta diskriminasi.  

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved