Penembakan Bos Rental Mobil

Tak Hanya 1, Ternyata 3 Oknum Prajurit TNI AL Terlibat Penembakan Bos Rental

Terungkap, tak hanya satu orang, tetapi ada tiga oknum prajurit TNI AL yang terlibat dalam penembakan bos rental mobil di rest area jalan tol.

|
Tribunnews/Gita Irawan
Danpuspomal Laskda TNI Samista saat konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025). | Terungkap, tak hanya satu orang, tetapi ada tiga oknum prajurit TNI AL yang terlibat dalam penembakan bos rental mobil di rest area jalan tol Tangerang - Merak. Ketiganya resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penembakan bos rental mobil tersebut. 

Setelah kejadian, korban dievakuasi ke RSUD Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian untuk mengungkap motif dan kronologi penembakan, serta jumlah pelaku yang terlibat.

"Masih serangkaian penyelidikan untuk mengungkap. Setelah kejadian dan adanya laporan mengenai peristiwa penembakan, Kapolres dan Kasat Reskrim langsung terjun untuk melakukan pengecekan TKP," jelas Purbawa.

Sedangkan satu korban lainnya, berinisial RAB, berusia 60 tahun, masih dalam perawatan intensif akibat luka tembak di punggung sebelah kiri.

"Untuk satu korban lainnya masih dalam penanganan medis karena luka tembak di bagian punggung dan juga mengenai tangan sebelah kiri," tambah Purbawa.

Niat berhaji yang kandas

Niat Ilyas menunaikan rukun islam di Tanah Suci ini diungkap oleh sang anak Agam Muhammad Nasrudin. 

Sambil terbata-bata, Agam menceritakan pesan terakhir sang ayah saat menggelar acara tabur bunga di lokasi penembakan Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak pada Jumat (3/1/2025) sore.

Acara tabur bunga itu diikuti keluarga korban penembakan komplotan pelaku penggelapan mobil, serta para anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (Armi).

Berulang kali Agam terisak mengingat momen mendiang ayahnya yang tiba-tiba menghampirinya, dan menyampaikan keinginan untuk pergi ke Tanah Suci.

"Saya lagi duduk di ruang tamu, Ayah saya dari kamar nyamperin saya, ayah mau haji katanya," ujar Agam berlinang air mata.

"Ayah aja yang berangkat, bunda mah nanti, enggak apa-apa ayah duluan, selagi ayah bisa, selagi ayah mampu," ungkap Agam sambil berusaha membendung tangisnya.

Agam mengaku sangat terpukul dengan kepergian sang ayah. Dia menyebut perbuatan pelaku sangat keji dan tak punya hati.

Pasalnya kata Agam, sang ayah merupakan orang yang baik di mata masyarakat dan keluarga. 

Dia masih tidak menyangka orang sebaik ayahnya sampai menjadi korban seperti ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved