Berita Lampung

Kisah Anggota Polsek Bangunrejo Sediakan Ambulans Gratis, Bripka Leonardo Keluhkan Jalan Rusak

Citra polisi saat ini terus saja menjadi sorotan publik, terutama saat adanya kasus-kasus yang melibatkan oknum polisi dan viral di media sosial.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/HO
AMBULANS GRATIS - Bripka Leonardo Kriswanto saat mengantar pasien kurang mampu di Kecamatan Bangunrejo Lampung Tengah menggunakan kendaraan ambulans gratis miliknya sendiri, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GUNUNG SUGIH - Citra polisi saat ini terus saja menjadi sorotan publik, terutama saat adanya kasus-kasus yang melibatkan oknum polisi dan viral di media sosial.

Padahal pada Juni 2024 lalu, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan naiknya citra positif terhadap lembaga Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebesar 1,5 persen dibanding survei Litbang Kompas pada Desember 2023 lalu.

Namun di antara sorotan negatif atas citra polisi akibat perilaku oknum anggotanya, banyak juga personel polisi yang melakukan aktivitas sosialnya untuk membantu masyarakat sekitar.

Salah satunya yang dilakukan oleh anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bangunrejo, Polres Lampung Tengah, Bripka Leonardo Kriswanto.

Sebab dalam aktivitas kesehariannya, Leonardo sudah biasa membantu mobilitas pasien terutama dari kalangan kurang mampu dengan menggunakan Ambulans Bhabinkakamtibmas gratis miliknya sendiri selama 24 jam.

Dan untuk aktivitasnya itu, ia sama sekali tidak mengenakan tarif kepada keluarga pasien.

Sehingga banyak sekali masyarakat yang terbantu dengan apa yang dilakukannya tersebut.

Pria yang akrab disapa Leo ini pun tidak hanya beroperasi di Kecamatan Bangunrejo saja tapi hingga Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah.

Namun ia bercerita, salah satu kendala yang kerap ia temui saat mengantar pasien adalah medan jalan yang rusak parah di wilayah Lampung Tengah.

Bahkan ia menyebut, ada dua tantangan utama saat mengantarkan pasien menuju rumah sakit.

Pertama adalah ia berpacu dengan waktu, dan yang kedua ia harus berpacu di antara jalan rusak.

"Sampai bergetar badan ini saat merujuk pasien darurat dengan medan jalan rusak parah dan lokasi jauh dari rumah sakit. Makanya sepanjang perjalanan, perasaan saya cemas dan takut pasien tidak sampai rumah sakit," kata Leo yang memiliki istri seorang bidan, saat ditemui pada Selasa (7/1/2025).

Ia juga menjelaskan, dalam sebulan hampir bisa dikatakan setiap hari Leo mengantar warga sakit hingga menjemput jenazah, terutama di waktu tengah malam.

Dan jarak tempuh yang harus dilakukan, untuk pelayanan rumah sakit terdekat ada di Kecamatan Kalirejo.

Akibat jalan rusak, ia ahrus menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam untuk jarak tempuh dari rumah pasien menuju rumah sakit terdekat yang berjarak sekitar 18 km.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved