Berita Lampung

Pasien DBD Lampung Tengah Naik Drastis pada 2024, Ada 1.192 Orang dari 330 Tahun 2023

Pasien DBD di Lampung Tengah naik drastis pada 2024 sebanyak 1.192 orang dari 330 orang tahun 2023 karena siklus 5 tahunan.

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Fajar Ikhwani Sidiq
Kadiskes Lampung Tengah Lidia Dewi jelaskan pasien DBD naik drastis pada 2024 sebanyak 1.192 orang dari 330 orang tahun 2023 karena siklus 5 tahunan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Pasien DBD di Lampung Tengah pada 2024 sebanyak 1.192 orang di dalamnya 4 pasien meninggal.

Jumlah pasien DBD di Lampung Tengah tersebut naik drastis dibanding tahun 2023 yang saat itu ada 330 kasus dengan kematian sebanyak 3 orang

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah Lidia Dewi, kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Februari dan Maret 2024. 

Data tersebut dihumpun dari 39 puskesmas yang ada di Lampung Tengah

"Kasus DBD tahun 2024 menyebabkan 4 orang meninggal dunia. Jumlah kasusnya pun lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yakni 330 kasus dengan data kematian sebanyak 3 orang," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (16/1/2025).

Lidia melanjutkan, selama 12 bulan, jumlah kasus DBD paling banyak terjadi pada bulan Februari yakni 278 orang pasien, kemudian berlanjut ke bulan Maret sebanyak 227 orang pasien.

Sementara kasus paling sedikit terjadi di bulan September sebanyak 20 pasien dan Oktober sebanyak 24 orang menderita DBD.

Lidia mengatakan, tahun 2024 masuk siklus 5 tahunan DBD atau kecenderungan peningkatan jumlah kasus demam berdarah Dengue (DBD) dalam kurun waktu 5 tahun.

Hal itu terlihat dari data jumlah kasus selama 5 tahun, pada 2023 sebanyak 330 kasus; tahun 2022 sebanyak 424 kasus; tahun 2021 sebanyak 223 kasus; dan pada tahun 2020 kasus DBD sebanyak 886 kasus.

Namun, jumlah penderita DBD tahun 2024 lebih tinggi dibanding kasus 5 tahun kebelakang.

"Untuk data kematian akibat DBD tertinggi terjadi pada tahun 2020 yakni sebanyak 7 orang," ujarnya.

Lidia menambahkan, upaya Dinas Kesehatan dalam menangani kasus Demam Berdarah di Lampung Tengah hingga saat ini terus digencarkan.

Dengan sasaran utama agar timbulnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pergerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3MPlus, G1R1J, serta gerakan Jumat bersih, Minggu bersih, dan gotong royong secara berkesinambungan sebagai upaya pencegahan (preventif dan promotif).

Selain itu, kata Lidia, upaya penanggulangan penyakit DBD di Lampung Tengah oleh Dinas Kesehatan diantaranya:

• Membagikan alat deteksi test cepat /RDT DBD Combo sebanyak 10 boks untuk satu puskesmas,

• Membagikan larvasida sebanyak 10 kilogram untuk satu puskesmas,

• Melakukan fogging di lokasi DBD,

• Melakukan penyelidikan epidemiologi pada keluarga dan sekitar rumah penderita,

• Melakukan Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk) di seluruh UPTD Puskesmas bersama Camat,

• Melakukan surveylansilans kasus dan surveilans faktor risiko melalui kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dan mengaktifkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik),

• Mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional penanggulangan DBD (Pokjanal DBD) tingkat kabupaten hingga kecamatan RT/RW.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved