Berita Terkini Nasional

Suami Diduga Sekap Istri hingga Tewas, Kakak Korban Ungkap Cerita Sang Adik

Seorang suami di Palembang diduga sekap istrinya selama satu tahun hingga akhirnya tewas. Bahkan, kondisi sang istri memprihatinkan saat ditemukan.

tribunjateng/bram kusuma
Foto ilustrasi, penyekapan. | Seorang suami di Palembang diduga sekap istrinya selama satu tahun hingga akhirnya tewas. Bahkan, kondisi sang istri memprihatinkan saat ditemukan. Keluarga korban, yang diketahui berinisial CPS (25) pun, mengungkap cerita sebelum insiden penyekapan tersebut terjadi hingga berujung kematian. 

Tribunlampung.co.id, Palembang - Seorang suami di Palembang diduga sekap istrinya selama satu tahun hingga akhirnya tewas. Bahkan, kondisi sang istri memprihatinkan saat ditemukan.

Keluarga korban, yang diketahui berinisial CPS (25) pun, mengungkap cerita sebelum insiden penyekapan tersebut terjadi hingga berujung kematian.

CPS ditemukan kurus kering setelah pihak keluarga datang ke rumahnya di Jalan Abi Kusno, Kecamatan Kertapati Palembang, Selasa (21/1/2025). 

Purwanto (32), saudara CPS, mengatakan bahwa diduga kuat pelaku penyekapan adiknya adalah suami korban, WS (25), berdasarkan cerita langsung dari CPS sebelum meninggal.

"Sebelum adik saya meninggal, dia bilang bahwa dia (suaminya) sudah jahat."

"Omongan itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi," kata Purwanto, Senin (27/1/2025).

Purwanto menjelaskan, ia mengetahui kondisi CPS setelah menerima telepon dari keluarganya yang mengatakan bahwa korban dalam kondisi memprihatinkan.

Berdasar informasi itu, Purwanto langsung bergegas menuju rumah kontrakan korban.

Sesampainya di sana, ia mendapati CPS dalam kondisi kurus kering dengan bau tak sedap, dan rambutnya menjadi gimbal serta berkutu.

Karena kondisi tersebut, Purwanto segera membawa CPS ke Rumah Sakit Hermina Jakabaring untuk mendapatkan perawatan.

"Adik saya, menurut dokter saat itu, mengalami dehidrasi parah, sehingga langsung dirawat di ruang ICU."

"Terakhir komunikasi dengan adik saya itu pada Februari 2024 lalu," jelasnya.

Namun, setelah satu hari dirawat, CPS akhirnya meninggal pada Rabu (22/1/2025) dan dimakamkan keesokan harinya.

Purwanto yang tidak terima dengan kejadian tersebut, langsung melaporkan dugaan penelantaran tersebut ke polisi.

"Kami minta pelaku ditindak tegas dan mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved