Berita Lampung

BPBD Data Ratusan Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Lampung Timur

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur mencatat ada 3 desa yang hingga kini masih terendam banjir.

Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: soni
Dokumentasi BPBD Lampung Timur
BANJIR LAMPUNG TIMUR - Aparat setempat membantu warga Lampung Timur yang terdampak banjir, Rabu (29/1/2025). Banjir masih menggenangi beberapa desa di Lampung Timur. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Timur - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur mencatat ada 3 desa yang hingga kini masih terendam banjir.

Kepala BPBD Lampung Timur Thabrani Hasyim mengungkapkan, ketiganya ialah Desa Mekar Jaya, Desa Sumur Kucing, dan Desa Labuhan Ratu.

"Ketiga desa itu dari dua kecamatan berbeda. Desa Mekar Jaya itu di Kecamatan Jabung," kata dia saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Rabu (29/1/2025).

"Desa Sumur Kucing, dan Desa Labuhan Ratu itu ada di Kecamatan Pasir Sakti," tambahnya.

Ia mengatakan, terdapat ratusan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak akibat masih tergenangnya rumah akibat banjir.

"Desa Mekar Jaya ada 540 KK (2.062 jiwa) terdampak banjir," bebernya.

"Desa Sumur Kucing ada 117 KK, dan Desa Labuhan Ratu ada 80 KK yang terdampak banjir," sambungnya.

Thabrani menegaskan pihaknya telah melakukan upaya-upaya dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir.

"BPBD telah mendirikan posko, dan melakukan pendistribusian logistik dan air bersih ke Desa Mekar Jaya," tukasnya.

"Personel kita juga stand by di lokasi yang masih tergenang banjir," tuturnya.

Tak hanya itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur bekerja sama dengan tenaga kesehatan Desa Mekar Jaya, Kecamatan Jabung, Lampung Timur, untuk mengecek kondisi kesehatan warga yang terdampak banjir.

Kepala BPBD Lampung Timur, Thabrani Hasyim mengatakan pihaknya perlu berusaha ekstra untuk menuju ke lokasi Desa yang masih tergenang banjir.

"Kita juga sudah cek kesehatan warga, itu bersama aparat Desa Mekar Jaya," jelasnya.

"Menuju ke lokasi (banjir) tidak bisa pakai mobil mini bus biasa, harus mobil besar, baru bisa," imbuhnya.

Ia mengatakan pengecekan kesehatan ini dilakukan untuk tindakan pencegahan terjangkitnya penyakit pada warga yang terdampak banjir.

"Kita menuju ke lokasi dengan perahu karet," ucap dia.

"Ya harapannya warga yang terdampak itu tidak terkena penyakit, karena masih banjir," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved