Berita Terkini Nasional

Kurang 0,5 Sentimeter Buruh Pabrik Gagal Jadi PNS, Meski Tri Cahyaningsih Raih Nilai SKD Tertinggi

Seorang buruh pabrik harus gigit jari karena gagal menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) meski meraih skor tertinggi dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)

|
Editor: Teguh Prasetyo
TribunSolo.com/Tri Widodo
SKOR TERTINGGI - Tri Cahyani, seorang buruh pabrik di Boyolali harus menelan pil pahit tidak lolos CPNS hanya karena tinggi badan. Padahal dia peraih skor SKD tertinggi seleksi CPNS Kemenkumhan Jateng bebarapa waktu lalu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SEMARANG - Seorang buruh pabrik harus gigit jari karena gagal menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) meski meraih skor tertinggi dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Ia adalah Tri Cahyaningsih (32), buruh pabrik asal Boyolali yang mengalami kejutan setelah mengetahui kalau dirinya tidak lolos dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenkumham Jawa Tengah.

Sebelumnya nama Tri sempat viral di media sosial karena meraih skor tertinggi dalam tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kemenkumham, pada 24 Oktober 2024.

Berbekal ijazah SMA, ia memberanikan diri mendaftar sebagai Penjaga Tahanan dalam seleksi CPNS Kemenkumham Jawa Tengah.

Namun impiannya untuk mmenjadi abdi negara pupus lantaran tinggi badannya kurang 0,5 sentimeter dari syarat minimal yang ditetapkan yakni 158 sentimeter.

Padahal Tri telah berhasil meraih skor 476 dalam SKD dan itu merupakan skor tertinggi dalam tes SKD.

Tri pun dinyatakan tidak lolos pada tahap tes kesehatan.

"Emang ketat banget. Seharusnya tingginya (badan) 158 sentimeter. Saya diukur 157,5 sentimeter. Saya langsung syok. Biasanya tidak segitu. Pulang langsung nangis sepanjang jalan," ungkap Tri saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Kamis (20/2/2025).

Walaupun tidak berhasil, ibu dua anak ini menerima hasil tersebut dengan lapang dada.

Ia menganggap bahwa belum saatnya baginya untuk mendapatkan rezeki tersebut. "

Sama keluarga ya udah ikhlas. Belum rejekinya," ucap Tri.

Warga Penggung, Boyolali ini pun menceritakan bahwa keinginannya untuk menjadi abdi negara sudah ada sejak lama.

Ia berharap dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.

"Kalau di pabrik kan segitu aja. Sementara masa depan anak masih panjang," ungkapnya.

Tri mengaku sudah beberapa kali mengikuti seleksi CPNS dengan formasi pertama yang diambil adalah penjaga tahanan di Kemenkumham.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved