Lebaran 2025
Puncak Arus Mudik Lebaran Diprediksi 28 Maret 2025
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan memastikan pemerintah telah siap untuk menyambut dan melaksanakan mudik Lebaran 2025.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan memastikan pemerintah telah siap untuk menyambut dan melaksanakan mudik Lebaran 2025.
Pemerintah telah menyiapkan sejumlah skema dan mekanisme persiapan untuk menghadapi arus mudik dan arus balik Idul Fitri tahun 2025.
Hal ini disampaikan Budi seusai rapat koordinasi dengan 16 kementerian dan lembaga, seperti Polri, TNI, Kementerian Perhubungan, BMKG, Kementerian Pariwisata, dan lainnya.
“Kesimpulan rapat, seluruh kementerian dan lembaga yang hadir di sini telah siap untuk melaksanakan dan menyukseskan mudik maupun Lebaran Idul Fitri 1446 H tahun 2025,” ujar Budi dalam konferensi pers di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Senin (10/3/2025).
Sementara Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi memprediksi total pemudik Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta orang.
“Untuk tahun ini kami perkirakan jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran sebanyak 146,48 juta orang,” ujar Dudy.
Dudy mengatakan, sekitar 23 persen pemudik diperkirakan akan berkendara dengan mobil pribadi.
Sementara, daerah asal pemudik terbanyak di Jawa Barat, disusul Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Sedangkan, daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Contraflow dan One Way
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, puncak arus mudik akan berlangsung antara 28-30 Maret 2025.
Sementara, puncak arus balik akan berlangsung pada 5-7 April 2025.
“Kita tetap harus melakukan persiapan-persiapan untuk menghadapi potensi puncak arus mudik dan arus balik yang kemungkinan akan terjadi di arus mudik antara 28 sampai dengan 30 Maret, sementara puncak arus balik di tanggal 5 sampai dengan 7 April 2025,” ujar Sigit.
Untuk menghadapi arus mudik dan arus balik, Polri telah menyiapkan sejumlah persiapan rekayasa lalu lintas, mulai dari ganjil-genap, contraflow, hingga one way nasional.
Sigit menjelaskan, rekayasa lalu lintas one way nasional akan dilaksanakan saat kepadatan jalan tol mencapai 8.000 kendaraan per jam.
“Sementara, nanti kalau kemudian kepadatannya mencapai di atas 8.000 per jam, kita laksanakan kegiatan one way,” ujar Sigit.
Dede Sunandar Sebut Karma, Dulu Selingkuh Kini Istri Dekat dengan Pria Lain |
![]() |
---|
Penampakan Perut Buncit Nissa Sabyan Curi Perhatian |
![]() |
---|
Dede Sunandar Pasrah Istrinya Dekat dengan Pria Lain, Alasannya Disorot |
![]() |
---|
Pertamina Sumbagsel Buka Transparansi Prosedur Kualitas BBM Lewat Edukasi Pantau SPBU |
![]() |
---|
Briptu Rizka Akhirnya Buka Suara Dituduh Bunuh Brigadir Esco karena Selingkuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.