Berita Terkini Nasional
Sebelum Dibunuh, Sales Cantik Feni Ere Sempat Dirudapaksa Tukang Kanopi
Terungkap, sebelum tewas dibunuh, sales cantik asal Palopo, Sulawesi Selatan, Feni Ere, sempat mengalami aksi rudapaksa yang dilakukan pelaku.
Tribunlampung.co.id, Palopo - Terungkap, sebelum tewas dibunuh, sales cantik asal Palopo, Sulawesi Selatan, Feni Ere, sempat mengalami aksi rudapaksa yang dilakukan pelaku.
Ya, pelaku pembunuhan Feni Ere telah ditangkap jajaran Polres Palopo. Polisi juga mengungkap motif pembunuhan Feni Ere, sales mobil asal Palopo, Sulawesi Selatan.
Ada cerita cinta terpendam di balik pembunuhan Feni Ere.
Meski peristiwa pembunuhan ini terjadi setahun berselang, namun pelaku masih menyimpan sejumlah barang Feni Ere, antara lain pakaian milik korban.
Diketahui, Feni Ere dinyatakan hilang pada Januari 2024. Setahun berlalu, jasadnya ditemukan tinggal kerangka di dekat wisata air terjun Batu Dewa, Kelurahan Battang Barat, Palopo pada Senin (10/2/2025).
Belakangan terungkap, pelaku pembunuhan Feni Ere adalah Ahmad Yani alias Bapak Fatima (36), yang juga teman nongkrong ayah korban, Parman.
Ahmad sehari-hari diketahui bekerja sebagai tukang. Ia pun pernah bekerja memasang kanopi di rumah Feni Ere.
Amma ternyata diam-diam menaruh hati pada Feni Ere. Namun, perasaan ini tidak pernah dia utarakan baik kepada Parman maupun Feni Ere.
Meski sering nongkrong bareng parman, Ahmad tidak pernah membahas tentang Feni Ere.
Kini, Ahmad telah ditetapkan sebagai tersangka pada kasus pembunuhan Feni Ere.
Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin saat konferensi pers di Mapolres Palopo pada Jumat (21/3/2025) mengungkapkan motif pelaku melakukan aksi kejamnya itu.
"Pelaku menyimpan perasaan suka terhadap korban dan berniat untuk membawa lari korban," kata AKBP Safi'i Nafsikin, Jumat (21/3/2025).
Ahmad kemudian melancarkan aksinya dengan memasuki rumah korban pada 25 Januari 2024 dini hari.
"Pelaku sempat melakukan rudapaksa. Korban kemudian melakukan perlawanan sehingga membuat pelaku emosi dan menghabisi nyawa korban," jelasnya.
Ayah korban yang diketahui bernama Parman merupakan salah satu teman nongkrong pelaku.
Namun Parman mengaku pelaku tak pernah membahas atau menyebut nama Feni Ere saat nongkrong dengannya.
"Saya sering nongkrong sama pelaku tapi dia tidak pernah bahas soal Feni," ujar Parman kepada Tribun-Timur.com, Kamis (20/3/2025) malam.
Parman bahkan tak pernah menduga Ahmad terlibat dalam kasus pembunuhan yang dialami Feni Ere.
Tertangkap di Tempat Kerja
Ahmad ditangkap di tempat kerjanya di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Penangkapan terhadap terduga pembunuh Feni Ere berawal dari penyelidikan yang dilakukan polisi setelah ditemukannya jasad Feni Ere pada 10 Februari 2025 di dekat Jalan Poros Palopo-Toraja.
Setelah memeriksa saksi-saksi serta bukti petunjuk, pembunuh Feni Ere pun mengarah terhadap Ahmad.
Setelah itu, polisi melacak keberadaan Ahmad dan diketahui terduga pelaku bekerja di pabrik es balok yang berlokasi di Desa Sapta Marga, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara.
Mengetahui keberadaan pelaku, polisi langsung bergerak hingga akhirnya menangkap Ahmad pada Kamis (20/3/2025) sekira pukul 10.00 WIB.
Hasil introgasi sementara, Ahmad mengakui sudah menghabisi nyawa Feni Ere. Setelah itu, polisi membawa pelaku ke Mapolres Palopo.
Selanjutnya polisi bergerak ke sebuah rumah di Jalan Nanakan, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Wara, Kota Palopo.
Pada Kamis siang sekira pukul 13.00 WITA polisi pun memasang police line di rumah tersebut.
“Siang disegel ini, sekitar jam 13.00 Wita,” kata warga sekitar yang tak ingin disebut namanya saat ditemui, Kamis (20/3/2025).
Menurut warga tersebut, ada seorang pemuda di rumah tersebut yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Feni Ere.
“Kayaknya ada kaitannya dengan itu kasus pembunuhan,” ujarnya.
Selanjutnya sekira pukul 16.00 WITA, polisi pun menggeledah rumah terduga pelaku.
Penggeledahan tersebut dihadiri keluarga besar Feni Ere.
Bahkan adik korban, Fita turut masuk ke dalam rumah bersama tim penyidik.
Keluarga Feni Ere pun histeris saat tim menemukan sebuah koper yang diduga milik korban.
Saat koper tersebut dibuka, tangis adik korban pecah karena menyadari isi koper tersebut milik Feni Ere.
Koper yang ditemukan tersebut sebelumnya raib bersamaan dengan hilangnya Feni Ere pada Januari 2024 lalu.
“Terkait koper yang diamankan, tadi adik Feni melihat langsung dan mengetahui bahwa koper itu milik almarhumah Feni,” ujar Kuasa Hukum keluarga Feni Ere, Abner Buntang, kepada Tribun-Timur.com, Kamis malam.
Dugaan tersebut diperkuat dengan temuan beberapa barang di dalam koper diduga milik Feni Ere, seperti pakaian dan kunci mobil milik korban.
Sejumlah barang bukti menguatkan pihak kepolisian dalam menetapkan tersangka pembunuhan Feni Ere.
"Dari beberapa TKP yakni rumah korban, rumah pelaku, tempat penemuan jasad, tempat penemuan mobil dan tempat penangkapan pelaku kami menemukan beberapa barang bukti," kata Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid kepada Tribun-Timur.com, Jumat (21/3/2025).
Polisi mengamankan barang bukti berupa alat pel yang digunakan pelaku untuk membersihkan darah di lantai kamar korban serta sebuah lampu hias yang terdapat bercak darah.
Barang bukti lainnya ditemukan pada lokasi penemuan kerangka jasad Feni Ere di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
"Barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan jasad ada celana legging warna biru navy, baju putih dan sobekan kain bermotif warna kuning pink," jelasnya.
Sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan kerangka jasad tersebut saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Laboratorium Forensik Polda Sulawesi Selatan.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan barang bukti berupa tas berisi dompet dan identitas korban serta dua handphone milik Feni Ere.
Mobil Ditemukan di Perumahan
Diketahui, Feni Ere dilaporkan hilang ke Polres Palopo pada 27 Januari 2024.
Pencarian Feni dilakukan secara intensif di berbagai wilayah, termasuk Luwu Timur hingga Toraja.
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid, mengungkapkan bahwa mobil milik korban ditemukan di sebuah rumah kosong di Makassar pada 18 Juli 2024 lalu.
Keluarga mengatakan bahwa mobil Feni Ere ditemukan di sebuah perumahan di Jalan Amurang Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.
Adanya mobil Honda Brio yang terparkir di sebuah rumah yang kosong selama dua bulan membuat pihak keamanan perumahan lalu melaporkan hal ini ke polisi.
"Itu mobil dilaporkan oleh security perumahan, karena sudah 2 bulan terparkir tidak ada orangnya," kata Farwi, salah satu paman Feni, seperti dikutip dari TribunToraja.com.
Empat hari kemudian pada tanggal 22 Juli 2024, pihak dari Polda Sulsel baru datang untuk memeriksa kendaraan tersebut. (*)
( Tribunlampung.co.id / Tribun-Medan.com )
| Alasan Sebenarnya Remaja Bunuh Pacar hingga Buang Jasadnya ke Sungai, Cemburu |
|
|---|
| Pembunuh Wanita hingga Buang Jasad ke Sungai Bungo Ditangkap Polisi, Ternyata Pacarnya |
|
|---|
| Ular Piton 5 Meter Ditemukan Sembunyi di Bawah Lantai Ruang Tamu Rumah Warga |
|
|---|
| Remaja Bunuh Pacar Gegara Sering Pergi ke Hotel Bareng Pria Lain, Mengaku Hamil |
|
|---|
| Awal Mula Wanita Muda Tak Berpakaian Lengkap Ditemukan di Semak Belukar, Terkulai Lemas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.