Berita Terkini Nasional

Kakak Beradik Tawarkan Ginjal di Bundaran HI Jakarta, Ingin Bantu Bebaskan Sang Ibu

Dua remaja melakukan aksi damai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).

Editor: Teguh Prasetyo
Warta Kota/Yolanda Putri
Warta Kota/Yolanda Putri MENOLONG IBU - Dua remaja melakukan aksi damai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025). Mereka adalah kakak beradik, Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah yang terlihat membentangkan kertas berisi tawaran menjual ginjal untuk menolong ibu mereka yang sedang ditahan polisi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Dua remaja melakukan aksi damai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).

Mereka adalah kakak beradik yang bernama Farrel Mahardika Putra (19) dan Nayaka Rivanno Attalah (16).

Keduanya terlihat membentangkan kertas berisi tawaran menjual ginjal.

Niat menjual ginjal tersebut dilakukan keduanya untuk menolong ibu mereka yang kini sedang ditahan polisi.

Ibu malang itu dituduh melakukan penggelapan uang oleh keluarganya yang berprofesi sebagai pramugari sebuah maskapai asing.

Sehingga akhirnya mereka nekat melakukan aksi tersebut demi membebaskan ibunya.

"Ibu saya hanya penjual makanan rumahan dan hanya membantu saudara ayah untuk mengurus rumahnya," kata Farrel, Kamis.

Menurut Farrel, saudara ayah itu bekerja di sebuah maskapai sehingga sering keluar negeri dan menitipkan rumah supaya diurus.

Namun, petaka itu datang ketika pemilik rumah marah lantaran ibu Farrel dan Nayaka yang diketahui bernama Syafrida Yani tidak bisa dihubungi.

Padahal supaya mudah berkomunikasi, pemilik rumah yang masih kerabat itu, membelikan sebuah ponsel untuk Syafrida.

Tak cuma ponsel, Syafrida juga diberikan uang Rp 10 juta untuk mengurus rumah, termasuk membayar seorang asisten rumah tangga.

"Uang diberikan cash dan setiap ada pengeluaran, rinciannya selalu dicatat ibu saya," ujar Farrel.

Dan selama bekerja di rumah tersebut, Syafrida Yani kerap diperlakukan seperti pembantu oleh keluarga ayahnya tersebut.

Bahkan keluarga ayahnya kerap bertindak kasar terhadap ibunda Farrel.

Hal itu kemudian membuat Yani memutuskan untuk tak lagi mengurus rumah itu lantaran tak tahan kerap dimaki dengan kata-kata kasar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved