Wartawan Dibunuh Oknum TNI AL

Kematian Juwita Wartawan Perempuan di Kalsel Dinilai Janggal, 2 HP Hilang

Beredar kabar jika Juwita meninggal karena kecelakaan tunggal, namun ada isu lain bahwa wartawan perempuan ini tewas dianiaya.

|
Kolase Istimewa/BanjarmasinPost.co.id/Frans Rumbon
WARTAWAN PEREMPUAN TEWAS - Foto Juwita semasa hidup (kiri). Juwita, seorang jurnalis media online meninggal di jalan arah ke Kiram di kawasan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025). Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan (kanan) saat ditemui awak media di Banjarmasin, Senin (24/3/2025). Sebut Polda Kalsel backup penyelidikan kematian wartawan online Juwita. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Kalimantan SelatanSeorang wartawan perempuan ditemukan meninggal di tepi jalan desa wilayah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Beredar kabar jika Juwita meninggal karena kecelakaan tunggal, namun ada isu lain bahwa wartawan perempuan ini tewas dianiaya.

Rekan wartawan perempuan ini menduga adanya luka lebam pada tubuh korban, selain itu dua handphone juga tidak ditemukan. 

Berikut sosok Juwita, wartawan perempuan yang ditemukan tewas secara misterius di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Juwita diketahui lahir pada 2000 atau saat tutup usia berumur 25 tahun.

Juwita tercatat sebagai kontributor Newsway.co.id yang bertugas di wilayah Banjarbaru dan Martapura.

Ia ditemukan tewas di jalan ke Desa Kiram, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Sabtu (23/3/2025) sekira pukul 14.57 Wita.

Saat kejadian, Juwita mengendarai motor matic hitam dengan nomor polisi DA 6913 LCS.

Ia sempat pamit ke orang tuanya akan pergi ke wilayah Guntung Payung sekira pukul 09.00 Wita, sebelum ditemukan tewas.

Sedangkan kondisi jasad Juwita tergeletak di pinggir jalan dengan helm masih melekat di kepala.

Motor korban masuk ke semak-semak di sekitaran lokasi kejadian.

Dirangkum dari Tribunbajar.com, jasad Juwita pertama kali ditemukan oleh warga sekitar.

Saksi mata kemudian melaporkan kejadian ini ke relawan.

Petugas yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi Juwita ke kamar jenazah di RSUD Idaman Banjarbaru.

Tewas dianiaya?
 
Beredar kabar Juwita tewas karena mengalami kecelakaan.

Di sisi lain berhembus itu korban penganiayaan.

"Korban diduga dianiaya. Diduga ada luka lebam. Sementara dua buah handphone dari korban tidak ditemukan," kata seorang rekan Juwita.

Kejanggalan tewasnya Juwita juga dirasakan oleh Sekretaris PWI Banjarbaru, Zepi Al Ayubi.

"Kami menilai ada sejumlah kejanggalan, untuk mengatakan ini hanya kasus kecelakaan tunggal biasa," tegasnya.

Oleh karenanya, Zepi mendesak polisi mengusut kasus secara tuntas.

“PWI meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," tandas dia.

Dalam kesempatan lain, Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie mengenang sosok dari Juwita.

Ia mengenal korban sebagai pribadi yang gigih dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

Zainal merasa kehilangan atas kepergian Juwita untuk selama-lamanya.

"Kehilangan sosok almarhumah adalah duka mendalam bagi dunia pers, khususnya di Kalimantan Selatan."

"Semangat dan perjuangannya dalam mencari, serta menyampaikan berita akan selalu menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sejawat," tutupnya, dikutip dari Banjarmasinpost.co.id.

Kapolda turun tangan

Pihaknya memastikan akan mengusut kasus ini.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap kasus ini," terang dia.

Rosyanto menyebut polisi sudah melakukan autopsi kepada jasad korban.

Diketahui korban menderita luka di dagu, lebam di punggung dan leher.

Meskipun demikian belum diketahui penyebab tewasnya Juwita.

"Sudah dilakukan autopsi, masih kita lidik. Masih kami dalami dan mengumpulkan alat bukti," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved