Berita Viral

Dokter Nyentrik di Cianjur, Pakai Sistem Ijab Kabul Sebelum Pengobatan

Seorang dokter di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerapkan konsep unik agar semua orang dapat berobat tanpa terkendala biaya.

Editor: Kiki Novilia
KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
IJAB KABUL - Dokter Yusuf Nugrana tengah memeriksa kondisi salah seorang pasien yang tengah menjalani rawat inap. Dokter asal Cianjur, Jawa Barat ini menerapkan konsep ijab kabul berobat bagi pasien. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, CIANJUR - Seorang dokter di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerapkan konsep unik agar semua orang dapat berobat tanpa terkendala biaya.

Ia memperkenalkan sistem ijab kabul, pasien hanya membayar sesuai kemampuan mereka, bahkan gratis bagi yang tidak mampu.

Konsep ini diterapkan oleh Yusuf Nugraha (44), pemilik Klinik Harapan Sehat di Cilaku, Cianjur.

Menurut dia, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS dan kesulitan mengakses layanan medis.

"Saya ingin memastikan semua orang tetap bisa berobat tanpa terkendala biaya. Kesehatan adalah hak fundamental setiap manusia," ujar Yusuf saat ditemui Kompas.com di Klinik Harapan Sehat, Cilaku, Cianjur, Rabu (26/3/2025).

Dalam praktiknya, sebelum pemeriksaan dimulai, pasien diajak melakukan ijab kabul, mirip akad dalam Islam.

Yusuf akan menanyakan jumlah biaya yang mampu dibayar pasien, lalu pasien menyatakan kesanggupannya.

Jika tidak mampu membayar, mereka tetap akan dilayani tanpa dipungut biaya.

Pasien kemudian menandatangani surat pernyataan mengenai kesanggupan membayar.

Tak jarang, pasien hanya mampu membayar Rp 20.000, Rp 5.000, bahkan ada yang tidak memiliki uang sama sekali.

Meski demikian, mereka tetap mendapatkan layanan maksimal, baik rawat jalan maupun rawat inap.

Melalui program ini, Yusuf ingin memastikan tidak ada warga yang menunda berobat karena keterbatasan biaya.

Ia berharap konsep ini dapat menjadi solusi agar masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

"Jangan sampai ada warga yang menahan sakit karena tidak punya biaya, hingga akhirnya kondisinya semakin parah dan tidak bisa tertolong," kata Yusuf.

Sebagai seorang dokter, Yusuf tidak melihat pasien sebagai objek keuntungan, melainkan sebagai manusia yang harus diperlakukan dengan tulus dan profesional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved