Berita Terkini Nasional

Remaja Putus Sekolah di NTT Dianiaya dan Ditelanjangi, Diduga Curi Alat Cukur dan Silikon Ponsel

Seorang remaja berinisial HAR (15), warga Desa Normal I, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami penganiayaan.

Editor: Teguh Prasetyo
POS-KUPANG.COM/HO
PosKupang.com/HO DIPERIKSA POLISI - Unit PPA Polres Lembata melakukan pemeriksaan terhadap HAR (15) terkait kasus penganiayaan terhadap dirinya, pada Senin (7/4). Remaja putus sekolah itu diarak tanpa pakaian dan dianaiaya setelah dituduh mencuri. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.DI, KUPANG - Seorang remaja berinisial HAR (15), warga Desa Normal I, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami penganiayaan oleh sekelompok orang setelah diduga terlibat dalam pencurian.

Penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu (2/4/2025) lalu, sekitar pukul 17.15 Wita.

Berdasarkan beberapa potongan video yang diterima Kompas.com, pada Minggu (6/4/2025) kemarin, terlihat HAR dipukul dan ditendang oleh para pelaku.

Bahkan ia sampai secara sengaja ditabrak menggunakan motor.

Setelah itu, ia diarak keliling kampung dalam keadaan telanjang.

Dalam video tersebut, juga tampak seorang pria yang mengenakan celana panjang menyulutkan api rokok ke tubuh HAR.

Adapun HAR diduga mencuri alat cukur listrik dan silikon handphone di rumah seorang aparat desa.

Rekaman video kejadian ini pun menyebar luas dan viral di media sosial.

Kepala Satuan Reskrim Polres Lembata, AKP Donni Sare, menjelaskan bahwa aksi dugaan pencurian tersebut diketahui oleh seorang warga bernama Mega, yang langsung berteriak.

Hal itu menyebabkan HAR panik. "Saat itu Mega langsung berteriak," kata Donni.

Ketika mendengar teriakan, HAR melarikan diri melalui jendela belakang menuju pantai.

Namun, warga setempat melakukan pencarian dan menemukan HAR di pesisir pantai.

HAR kemudian digiring menuju rumah kepala desa.

Di tengah perjalanan, seorang warga bernama Husni menabrak korban dengan sepeda motor, yang kemudian diikuti dengan serangan fisik oleh warga lain.

"Polus datang memukul korban menggunakan kayu. Lalu, Mega menampar dan memukul korban menggunakan tali. Disusul Aldin yang melempar dan menendang korban, dan hal yang sama dilakukan Lukman yang menendang korban secara berulang-ulang," jelas Donni.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved