Berita Terkini Nasional

Prabowo Siapkan Tampung 1.000 Warga Gaza, Upayakan Kirim Pesawat untuk Evakuasi 

Presiden Prabowo mengutarakan keinginannya mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia, dengan skema gelombang pertama evakuasi hingga 1.000 warga Palestina.

Editor: Teguh Prasetyo
Tribunnews.com/Handout
PENGUNGSI PALESTINA - Ilustrasi Presiden RI Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.  Kini Presiden Prabowo Subianto mengutarakan keinginannya mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia, dengan skema gelombang pertama evakuasi hingga 1.000 warga Palestina, Rabu (10/4/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengutarakan keinginannya mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia, dengan skema gelombang pertama evakuasi hingga 1.000 warga Palestina.

Pemerintah Indonesia, kata Prabowo, siap menampung kurang lebih 1.000 warga Gaza untuk gelombang pertama terutama mereka yang luka-luka, trauma, dan anak-anak yatim piatu.

"Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," ujar Prabowo sebelum melakukan kunjungan luar negeri ke lima negara di Timur Tengah yakni Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania, Rabu (9/4/2025) dini hari.

Prabowo menjelaskan ia sengaja datang langsung ke lima negara itu untuk berkonsultasi dengan pemimpin negara masing-masing, sebab dirinya terus mendapatkan telepon dan menerima utusan yang menanyakan kesiapan Indonesia untuk membantu warga Gaza.

Komunitas internasional, kata Prabowo, menilai Indonesia perlu berperan lebih aktif lagi, mengingat Indonesia merupakan negara nonblok, dan negara dengan populasi muslim terbesar dunia. 

"Indonesia dianggap bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab, karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak untuk berperan, kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia," ucap Prabowo.

Ia menegaskan Indonesia akan menjalankan rencananya itu manakala mendapatkan restu dari seluruh pihak, termasuk negara-negara yang saat ini aktif membantu rakyat Gaza.

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal," kata Prabowo.

Walaupun demikian, rencana evakuasi itu masih akan dibahas lebih lanjut dengan Pemerintah Palestina.

Prabowo pun mengutus Menteri Luar Negeri Sugiono untuk berdiskusi dengan pihak Palestina.

Prabowo bertolak ke Timur Tengah untuk mencari dukungan penyelesaian konflik yang terjadi di Gaza.

Ia berangkat dengan pesawat Kepresidenan PK-GRD yang lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 01.00 WIB Rabu dini hari (9/4/2025).

Dalam rombongan itu, ada Sugiono dan Sekretaris Kabinet Letkol TNI Teddy Indra Wijaya. 

Negara pertama yang dikunjungi adalah Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

“Saya lakukan ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif lagi berperan untuk mendukung, mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di timur tengah keseluruhan. Walaupun Indonesia berada jauh dari kawasan tersebut, tapi Indonesia pertama sebagai negara yang penduduk muslimnya terbesar di dunia,” lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved