Berita Terkini Nasional

Dedi Mulyadi Terkejut KKN Ternyata Tak Cuma di Birokrasi, 'Pedagang Kaki Lima Juga KKN'

Ternyata Dedi Mulyadi menemukan jika praktik KKN juga terjadi di dunia pedagang kaki lima (PKL).

YouTube/KDM 1 Channel
DEDI MULYADI TERKEJUT - Tangkapan layar video kegiatan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi saat sidak PKL di Bandung. Ia menemukan sekeluarga ada yang praktik KKN berjualan hingga menghabiskan area trotoar. 

Dari pekerjaannya menjadi kuli pikul, Wahyu bisa menghasilkan uang Rp 60.000 - Rp 70.000 per hari.

Uang itu pun digunakan untuk makan dan mencukupi kebutuhan dua adiknya.

"Jadi 60 ribu itu dipakai apa aja?" tanya Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi atau KDM.

"Saya langsung masak sendiri, beli beras, telur, cukup," kata Wahyu.

Wahyu juga bercerita kalau ayahnya dulu bekerja sebagai kuli bangunan.

Meski hidup bertiga, Wahyu menyebut masih ada keluarga yang memberikan bantuan kepada Wahyu dan kedua adiknya.

Saat lebaran pun mereka sempat menginap di rumah kakak orang tuanya.

"Uwak dari mama suka lihat kemarin pas lebaran, nginep juga," katanya.

Lebih lanjut, Wahyu menceritakan jika sekolah adiknya sering menggunakan handphone untuk proses belajar.

Beruntung ketka itu, Wahyu mendapakan bantuan dari Abah Gede, panggilan anggota keluarganya.

Saat mendengar itu, Dedi Mulyadi pun meminta agar sekolah khususnya SD tidak perlu menggunakan HP untuk menunjang pembelajaran.

 "Siapa yang pakai hp?, memang yang perlu hp siapa," tanya Dedi.

"Kalau di sekolah kan pada tugas di grup," ungkap Wahyu.

"SD sudah pakai HP, sekolah swasta apa negeri itu, di SD-nya ada grup," kata Dedi.

"Iya SD Negeri, di grup WA," kata adik Wahyu.

"Grup WA mah itu teh di zaman covid, harusnya bukan zaman sekarang, kalau zaman covid memang pembelajaran digunakan karena orang tidak bisa bertemu, ini gurunya buat kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat walaupun itu kewenangan Bupati boleh dong saya berikan arahan, tolong di cek di SDN Budiharja, menurut saya anak-anak SD tidak layak lagi menggunakan HP karena tatap mukanya tiap hari," imbau Dedi Mulyadi.

"Kira-kira akan fokus di belajar apa akan fokus di hp? " kata Dedi. 

"Pakai duit sejuta pakai beli hp, aduh-aduh aing mah ," sambungnya.

Dedi Mulyadi pun berpesar agar adik-adik Wahyu bisa saling membantu dengan sang kakak untuk melakukan pekerjaan rumahnya.

"Kamu beruntung punya kakak yang hebat, adiknya siap kerja keras harus siap," kata Dedi kepada adik perempuan Wahyu.

Kemudian, Dedi Mulyadi pun menawarkan agar Wahyu dan adik bungsunya untuk bekerja menggembala atau ngangon domba yang akan dibeli oleh Gubernur Jabar tersebut.

"Siap gak biar kerja keras semua, kakak perempuannya masak, adiknya ngurus domba, kakaknya cari duit, rumahnya hidup," saran Dedi.

"HP-nya jual lagi aja, kamu asal mau sekolah pasti bisa sekolah, okey yes tidak," kata Dedi.

Dedi pun memberikan bantuan uang Rp 12 juta denga rincian untuk membeli domba Rp 8 juta, Rp 3 juta untuk kandang ayam dan domba serta dapur, dan Rp 1 juta untuk kebutuhannya.

Dedi mengatakan, selagi muda harus yakin untuk maju dan bersemangat mencari uang.

"Anak-anak Jawa Barat harus tumbuh menjadi anak-anak yang hebat, petarung, ya, siap," ujar Dedi Mulyadi.

Wahyu pun terharu dan langsung memeluk Dedi Mulyadi saat tahu mendapatkan rezeki.

Tampaknya air matanya tidak kuasa terbendung atas kebaikan Gubernur Jabar tersebut.

"Ini sosok orang yang punya tanggung jawab untuk adik-adiknya, ditinggalkan oleh ibu dan ayahnya tidak membuatnya patah semangat, meski tidak bisa melanjutkan sekolah sampai SMP karena kemiskinan justru dia menjadi pemuda yang mandiri tidak bergantung, kita sebagai anak muda harus malu sama dia" kata Dedi.

Baca juga: Daftar Nama Korban Meninggal Kecelakaan Mobil Panther dengan Bus Rajawali di Gresik

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved