Berita Lampung

Gubernur Mirza Minta Pengusaha Beli Gabah Petani Rp 6.500 per Kg

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta pengusaha membeli gabah petani dengan harga sesuai ketentuan, yakni Rp 6.500 per kg.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
HARGA GABAH - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat diwawancarai seusai mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD Lampung, Senin (14/4/2025). Ia meminta pengusaha membeli gabah petani dengan harga sesuai ketentuan, yakni Rp 6.500 per kg. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta pengusaha membeli gabah petani dengan harga sesuai ketentuan, yakni Rp 6.500 per kg.

Ia menjelaskan, Bulog memang ditargetkan untuk menyerap 20 persen hasil panen petani.

Tapi, terus Mirza, kapasitas gudang Bulog sangat terbatas.

“Bulog sangat aktif. Tetapi karena panen berlangsung serentak di seluruh Lampung dan kapasitas gudang terbatas, kami sudah bantu dan sekarang penyerapan sudah mendekati 20 persen,” kata Mirza seusai menghadiri rapat paripurna di DPRD Lampung, Senin (14/4/2025).

Mirza pun berharap perusahaan turut menyerap panen petani dengan membelinya sesuai harga ketentuan.

“Tentunya pemerintah mendorong agar swasta juga turut aktif membeli gabah hasil panen petani. Yang tidak kita inginkan adalah gabah petani dibeli swasta atau tengkulak di bawah Rp 6.500 per kilogram,” tegasnya.

Ia menambahkan, selain menyerap hasil panen, Bulog kini mendapat tambahan tugas untuk membantu pemerintah memantau harga gabah di lapangan.

“Jadi tugas Bulog bertambah. Selain menyerap hasil panen, Bulog juga harus membantu pemerintah mengidentifikasi harga gabah yang dijual di bawah Rp 6.500,” sambungnya.

Saat disinggung mengenai temuan harga gabah di bawah ketentuan, Mirza menegaskan bahwa hal tersebut tidak terjadi di semua wilayah.

“Tidak semua wilayah seperti itu. Pengusaha paham kapasitas Bulog terbatas, jadi mereka mencoba menurunkan harga gabah yang tidak terserap. Tentu hal ini akan segera ditindak oleh Forkopimda, kepolisian, Danrem, dan Dandim. Mereka akan turun langsung untuk memberikan pengarahan kepada tengkulak agar tidak membeli gabah di bawah Rp 6.500 per kilogram,” pungkasnya.

Diketahui, baru-baru ini muncul keluhan dari petani di Lampung.

Pasalnya, setelah pemerintah pusat menetapkan harga pembelian gabah petani sebesar Rp 6.500 per kilogram, di lapangan justru banyak gabah petani yang menumpuk karena tidak terjual.

Hal itu disebabkan karena Bulog, sebagai mitra penampung gabah petani, hanya mampu menyerap sekitar 20 persen dari total hasil panen petani di Lampung.

Tak hanya itu, berdasarkan informasi yang diterima Tribun Lampung, di beberapa wilayah petani padi juga mengeluhkan harga jual yang masih di bawah Rp 6.000 per kilogram.

“Di sini harga gabah cuma dibeli Rp 5.800 per kilogram oleh tengkulak. Kami terpaksa menjual karena menunggu Bulog lama, bahkan pembayaran kadang ditunda-tunda, bisa dua kali bayar. Sementara kami butuh uang cepat, sebab setelah panen harus mengolah lahan kembali untuk tanam ulang,” ujar Arief, petani di Way Panji, Lampung Selatan, Minggu (13/4/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved