Berita Lampung
Harga Kakao di Pesawaran Tembus Rp 140 Ribu per Kg
Harga kakao di tingkat pengepul di Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran mengalami fluktuasi hampir setiap hari, kecuali pada akhir pekan.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dedy menyebut, saat ini harga kakao di Pesawaran masih berada dalam tren tinggi, seiring dengan kenaikan harga di pasar global.
“Harga kakao di Pesawaran sedang berada pada titik cukup tinggi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh permintaan global yang tinggi dan pasokan terbatas,” jelasnya.
Disbunnak Pesawaran terus mendorong petani untuk meningkatkan kualitas produksi dengan bibit unggul dan pelatihan pascapanen.
Upaya ini diharapkan bisa memperkuat posisi tawar kakao Pesawaran di pasar global, sekaligus meminimalkan risiko jika pasar utama seperti AS mengalami hambatan dagang.
Kemudian, masih kata Dedy, fluktuasi harga kakao dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk penurunan produksi di negara produsen utama dunia, kondisi cuaca, serta ketersediaan pasokan lokal.
“Kondisi pasar global sangat berpengaruh terhadap harga lokal. Lonjakan harga di pasar internasional turut mendorong harga kakao di Pesawaran,” jelasnya.
Namun, tantangan lain juga muncul dari kondisi iklim dan serangan hama.
Ia menyebut, hujan berlebih telah mengganggu proses fermentasi dan panen, ditambah lagi dengan serangan hama penggerek buah kakao yang turut menurunkan produktivitas.
Di sisi lain, kenaikan harga ini disambut positif oleh para petani, meskipun tetap ada kekhawatiran terhadap fluktuasi yang ekstrem.
“Sebagian petani menyambut baik kenaikan harga, tapi juga ada kekhawatiran akan kestabilan jangka panjang, petani berharap harga tetap menguntungkan namun tidak terlalu fluktuatif,” katanya.
Jenis kakao yang paling terdampak oleh gejolak harga ini adalah kakao bulk atau massal, yang biasa dijual ke tengkulak.
Sementara kakao jenis specialty cenderung lebih stabil karena punya pasar tersendiri.
Ia memperkirakan harga kakao masih tinggi hingga pertengahan tahun, tergantung pada hasil panen di negara produsen utama seperti Pantai Gading dan Ghana.
(Tribunlampung.co.id/Oky Indrajaya)
Juru Parkir di Terminal Pringsewu Nekat Jadi Kurir Sabu karena Alasan Ekonomi |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 28 Agustus 2025, Sebagian Besar Wilayah Berawan |
![]() |
---|
Polres Mesuji Lampung Tangkap Adik Bacok Kakak Gegara Kesal Ditegur Buang Beras |
![]() |
---|
Wali Kota Hadiri Pemusnahan BB Kejahatan, Pil Kecetit dan Pistol Korek Api Dihancurkan |
![]() |
---|
Respons Manajemen RSUDAM Lampung Usai Oknum Dokter Dipolisikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.