Berita Terkini Nasional
TKW Ineke Sukses Biayai 7 Adiknya Jadi Sarjana meski Harus Makan Pakai Garam
Ternyata tidak mudah bagi Ineke menjadi TKW di Malaysia supaya bisa menghasilkan uang untuk dikirim ke kampung halaman.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah perjalanan hidup Ineke, Tenaga Kerja Wanita ( TKW) di Malaysia hingga sukses membiayai tujuh adiknya di Indonesia jadi sarjana.
Ternyata tidak mudah bagi Ineke menjadi TKW di Malaysia supaya bisa menghasilkan uang untuk dikirim ke kampung halaman.
Sebab TKW Ineke harus banting tulang setiap hari hingga hidup irit di Malaysia supaya adik-adiknya bisa sekolah tinggi.
Ineke pun rela makan hanya dengan nasi pakai garam agar bisa menyisihkan uang untuk biaya kuliah adiknya.
Alhasil kehidupan Ineke menjadi perbincangan setelah menceritakan bagaimana kerasnya kehidupan di tanah perantauan.
TKW di Malaysia bernama Ineke memiliki niat yang baik untuk kesejahteraan adik-adiknya.
Ineke merupakan anak sulung yang memiliki tujuh orang adik yang nasibnya dipertaruhkan.
TKW tersebut harus bekerja ekstra keras supaya bisa membiayai kuliah adik-adiknya.
Berkah kegigihan Ineke, tujuh adiknya meraih gelar sarjana.
Biaya kuliah adik-adiknya, ditanggung oleh Ineke.
Dia rela banting tulang, siang malam demi pendidikan adik-adiknya.
Kisah inspiratif Ineke ini viral di media sosial.
Ineke rela bekerja dari jam tiga pagi hingga malam.
Pantauan TribunJatim.com semua berawal dari curhatan Ineke di media sosial TikTok terkait nasibnya.
Ineke melalui akun TikTok-nya @inikestory, seperti dipantau Kamis (17/4/2025) membagikan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan dan inspirasi.
Dalam unggahan tersebut, Ineke menceritakan alasan di balik keputusannya menjadi TKW.
Latar belakang keluarganya yang ekonominya tergolong rendah membuatnya tergerak untuk membantu orang tua.
Ayahnya tidak dapat bekerja lagi karena menderita sakit yang menyebabkan kelumpuhan.
Ineke menjadi tumpuan harapan bagi delapan saudara kandungnya.
Meskipun Ineke pernah menempuh pendidikan, ia terpaksa putus sekolah akibat masalah keuangan.
Namun, ia tidak ingin adik-adiknya mengalami nasib yang sama.
Dengan tekad bulat, Ineke memutuskan untuk merantau ke Malaysia demi mendapatkan pekerjaan yang layak.
Sebagai TKW, Ineke bekerja keras tanpa mengenal lelah demi membiayai pendidikan adik-adiknya.
Kini usahanya tidak sia-sia, sehingga membuat semua adiknya berhasil menyelesaikan studi dan meraih gelar sarjana.
Di antara mereka, terdapat empat sarjana di bidang kesehatan, serta dua lainnya di Teknik Sipil dan Ekonomi.
"Ini hasilnya, 3 sarjana perawat, 1 sarjana bidan, 1 sarjana teknik sipil, 1 sarjana ekonomi," tulisnya.
"Demi mereka aku telah makan nasi dengan garam, irit kerja, siang malam dan inilah hasilnya," lanjutnya.
Selain itu, Ineke juga aktif berbagi aktivitas sehari-harinya di TikTok.
Dalam salah satu video, ia terlihat bekerja mengantarkan barang menggunakan mobil.
Mulai dari jam 3 pagi hingga 7 malam demi mendapatkan gaji yang lebih baik.
“Perempuan gila kerja mana yang jam 3 pagi sudah masuk kerja sampai jam 7 malam demi gaji tinggi?,” tulisnya.
Dengan ketekunan dan dedikasinya, Ineke telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Dia membuktikan dengan usaha dan pengorbanan, kesuksesan bisa diraih meski berasal dari latar belakang yang sulit.
Tak semua TKW bisa memiliki keberuntungan seperti Ineke sampai bisa membiayai adik-adiknya.
Ada pula TKW yang diperlakukan semena-mena oleh majikan dan orang tersebut sudah tak lagi mendengar kabar keluarganya.
Tenaga Kerja Wanita (TKW) Ribut Uripah (56) yang sempat viral hilang 19 tahun di Malaysia, akhirnya pulang ke kampung halaman.
Kedatangan Ribut Uripah ke kampung halamannya di Desa Candirejo disambut tangis haru oleh keluarganya.
Adapun kepulangan Ribut Uripah difasilitasi oleh anggota DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo.
Beberapa anggota keluarga Ribut Suripah, yaitu kakaknya Tamat, Sami'an, dan anaknya, Turipah Istianah, ikut menjemputnya di Jakarta.
Tamat menceritakan bahwa saat pertama kali bertemu Ribut Suripah, suasana penuh dengan isak tangis.
Momen pertemuan tersebut sangat mengharukan.
Apalagi setelah 19 tahun Ribut tak memberi kabar.
"Saya langsung peluk erat dan cium kening adik saya," kata Tamat kepada Tribun Jateng, Jumat (21/3/2025).
"Tidak menyangka bisa bertemu lagi setelah bertahun-tahun tidak ada kabar," lanjutnya.
"Selama ini kami sudah berupaya. Bahkan, kalau ada pengajian, nama Ribut Uripah kami selalu doakan," ujarnya.
"Alhamdulillah bisa bertemu lagi dalam kondisi sehat. Tadi pas bertemu, semua menangis terharu," ucap Tamat.
Tak hanya keluarga, warga Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, juga menyambut meriah kepulangan Ribut.
Ribut tiba di Desa Candirejo, sekitar pukul 16.00 WIB.
Ia akan tinggal di rumah kakaknya, Tamat, karena rumahnya sendiri sudah tidak layak huni dan perlu diperbaiki.
"Alhamdulillah senang bisa pulang kampung. Sampai rumah sudah ramai sekali, seperti mau ada pengajian," kata Ribut dengan logat bahasa Melayu.
Ribut mengaku banyak hal yang telah berubah di kampung halamannya.
"Iya, banyak yang sudah berubah, beda semua. Sekarang sudah ramai, jalannya halus, dulu masih batu-batu."
"Tadi ketemu tetangga, ada yang ingat, ada yang lupa," tandas Ribut.
Diketahui, kabar ditemukannya Ribut Uripah pertama kali tersampaikan oleh keluarga melalui sebuah video viral.
Dalam video menunjukkan seorang perempuan yang mengaku berasal dari Bawang, Batang, ditemukan tinggal di sebuah hutan Malaysia.
Sontak video yang memperlihatkan perempuan asal Indonesia yang tinggal di sebuah hutan Malaysia tersebut, viral di medsos.
Dalam video berdurasi 2 menit 18 detik, wanita tersebut mengaku bernama Sakinah dan berasal dari Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Ia juga menyebut mempunyai anak bernama Istianah.
Diketahui, ia telah tinggal di sebuah gubuk kayu di tengah hutan Malaysia selama 19 tahun.
Kepala Desa Candirejo, Ahmad Musafak, pun telah memastikan bahwa wanita yang berada di video tersebut memang merupakan warganya yang hilang sejak tahun 2006 silam.
Namun wanita tersebut telah berganti nama di Malaysia jadi Sakinah Anggraeni, yang mana nama aslinya adalah Ribut Uripah.
"Semalam sekitar jam 9 mendapat informasi terkait warga saya yang terlantar di Malaysia," tuturnya saat ditemui Tribun Banyumas, Kamis (6/3/2025).
"Kami sudah melakukan konfirmasi kepada pihak keluarga, ternyata betul itu salah satu kelurganya yang pergi ke Malaysia dan tidak pernah ada kabar," imbuhnya.
Usai memastikan warga Candirejo, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Muspika, Disnaker dan Dinsos.
"Kami juga sudah koordinasi dengan warga Bawang yang berada di Malaysia, dan alhamdulillah mudah dicari. Saat ini Ribut sudah dilakukan evakuasi, keadaannya sehat dan telah berada di KBRI," ujarnya.
Musafak mengatakan, pemulangan Ribut saat ini masih dalam proses administrasi.
"Insya Allah harapannya dalam satu atau dua minggu bisa dipulangkan," jelas Musafak.
Musafak mengatakan, banyak pihak yang prihatin dan turut membantu kepulangan Ribut.
Satu di antaranya adalah Anggota DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo yang juga merupakan warga Bawang Batang.
"Alhamdulillah terimakasih banyak pihak yang mau membantu, termasuk Pak Yoyok."
"Bahkan beliau tadi sudah berkomunikasi dengan keluarga Ribut, dan akan membantu pemulangan Ribut," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Nasib Kakak Adik Terpaksa Gantian Seragam Sekolah, Tak Mampu Beli Baru |
![]() |
---|
Tak Terima Istrinya Difoto Kurir Paket COD, Suami Malah Bacok Pak RW |
![]() |
---|
Terkuak Motif Pembunuhan Pengantin Baru di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Kepala SMA PL Yosef, Wapres Gibran Tak Pernah Sekolah di Sana |
![]() |
---|
Dosen Ribut dengan Tetangga hingga Guling-guling di Tanah, Kini Ajukan Resign |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.