UMKM Lampung

Berkat Bantuan KUR BRI, Petani Lampung Barat Bisa Memupuk Kopi di Lahannya

Harapan petani kopi Lampung Barat tumbuh berkat KUR BRI! Pinjaman modal pupuk ringan, hasil panen meningkat. Kebun subur, masa panen dinanti.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
KUR BRI: Sunaryo saat menunjukan lahan kopi miliknya di sekitar kaki gunung Sekincau, Kabupaten Lampung Barat, Lampung, Minggu (13/4/2025). Berkat bantuan KUR BRI, Sunaryo mampu memupuk kebun kopinya. Kini ia bersemangat menunggu hasil panen. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Dedaunan hijau mewarnai sore hari di pegunungan Lampung Barat.

Buah kopi membuka harapan baru bagi Sunaryo, seorang petani kopi yang merasakan manfaat dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

Di ketinggian 1.100 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), Sunaryo tampak membersihkan rumput di sekitar tanaman kopinya.

Ia bertani di sekitar kaki Pegunungan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat.

Suara burung menjadi pengiring aktivitasnya, sementara aroma kopi muda tercium dari tanah yang lembap.

Di tengah berbagai tantangan sektor pertanian, Sunaryo menggantungkan hidupnya dari bertani kopi, tanaman yang hanya bisa dipanen sekali dalam setahun.

Tingginya kebutuhan ekonomi serta sulitnya mencari pekerjaan sampingan membuat Sunaryo bertahan dengan sistem bagi hasil dari kebun kopi.

"Ya, beginilah keseharian saya, mengurus kebun kopi," ujar Sunaryo saat diwawancarai, Minggu (13/4/2025).

Usai sarapan dan menyeruput secangkir kopi, Sunaryo langsung menuju ladang untuk membersihkan rumput, ranting, dan merawat tanaman kopi miliknya.

Sembari bekerja, ia bercerita mengenai sulitnya perputaran ekonomi di daerahnya, yang terkadang membuat urusan kebun harus dikesampingkan.

"Di sini sulit mencari pekerjaan sampingan atau upahan. Jadi, hanya dari buah kopi inilah kami berharap bisa melanjutkan hidup," ungkapnya.

Sunaryo menuturkan, meskipun ia sudah berusaha maksimal merawat kebun, hasil panen tetap tidak optimal jika tidak dipupuk.

Dari situ ia mulai mencari informasi tentang program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, bermodalkan sertifikat lahan sebagai jaminan.

"Awalnya saya kesulitan beli pupuk karena harga pupuk cukup tinggi, apalagi penghasilan dari panen sebelumnya belum mencukupi.

Setelah mendapatkan pinjaman KUR dari BRI, saya bisa beli pupuk. Walaupun harus berutang, saya puas, karena tanpa pupuk hasil kopi tidak akan sesuai harapan," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved