UMKM Lampung
Berkat KUR BRI, Petani Kopi Lampung Barat Tak Lagi Tergantung Panen Musiman
Berkat mengetahui KUR dari BRI, Ardi berhasil mengubah hidupnya sehingga tak lagi tergantung dengan hasil panen yang datangnya musiman.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Pagi itu, matahari telah memancarkan cahaya, embun di pegunungan Pahayu, Kecamatan Pagar Dewa, Lampung Barat perlahan menghilang.
Di balik gubuk sederhana yang berdiri di tengah kebun kopi, seorang petani bernama Ardi memandang hamparan pohon kopi miliknya dengan senyum penuh harap.
Musim panen sudah di depan mata, dan ia yakin hasil tahun ini akan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Ardi (30), yang telah menggeluti pertanian kopi sejak muda, mengaku tahu betul betapa tidak mudahnya menjaga ketahanan ekonomi dari hasil panen yang hanya datang setahun sekali.
Namun, berkat mengetahui Kredit Usaha Rakyat alias KUR dari BRI, Ardi berhasil mengubah hidupnya sehingga tak lagi tergantung dengan hasil panen yang datangnya musiman.
Di lahan seluas satu hektar, sekitar 2.500 batang pohon kopi ia rawat bersama keluarganya, di ketinggian 1.100 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.
Setiap batang pohon adalah saksi bisu perjuangannya menghadapi kerasnya hidup sebagai petani.
“Kalau tidak dipupuk, hasilnya bisa sangat sedikit, kadang satu batang cuma dapat satu kilo biji kering, itu pun kalau beruntung. Tapi kalau dirawat dan dipupuk, alhamdulillah bisa dua sampai tiga kilo per batang,” ujar Ardi, sambil menyeka peluh di dahinya.
Namun, di balik senyum dan keteguhan hati itu, tak banyak yang tahu betapa beratnya perjuangan Ardi dalam mencukupi kebutuhan keluarga.
Sebagai petani kopi, penghasilan Ardi hanya datang dalam hitungan musim.
Sementara kebutuhan hidup berjalan setiap hari.
Biaya pendidikan anak-anaknya, kebutuhan dapur, hingga sekadar uang jajan si kecil, tak bisa menunggu hasil panen.
Dulu, keterbatasan modal membuat Ardi hanya mampu menghasilkan 1 hingga 3 ton kopi per tahun.
Hasil itu tentu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang kian hari kian banyak.
Namun sejak mengenal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dua tahun lalu, hidup Ardi perlahan mulai berubah.
Berbekal Video YouTube, Novi Hasilkan Olahan Ayam Salto Bermodalkan Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Owner Takir Ketan Durian Kesulitan Dapatkan Bahan Baku Berkualitas |
![]() |
---|
Takir Ketan Durian, Sensasi Makan Ketan Campur Durian Dibalut Daun Pandan, Sudah Coba? |
![]() |
---|
Owner Roti Rokez Pertimbangkan Buka Cabang di Luar Bandar Lampung |
![]() |
---|
Keunggulan Roti Rokez Satu di Antaranya Variasi Topping, Harga Mulai Rp 32 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.