Disdikbud Bandar Lampung Imbau Siswa Gunakan Pakaian Adat Saat Hardiknas

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandar Lampung mengimbau kepada seluruh siswa melalui sekolah untuk menggunakan pakaian adat saat peringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025.

Kabid Dikdas Disdikbud Bandar Lampung, Mulyadi mengatakan, pihaknya mengimbau siswa melalui sekolah agar sekolah menggunakan pakaian adat saat Hardiknas 2025.

"Jadi terkait Hardiknas di Bandar Lampung, kami telah menerima surat edaran dari Kemendikdasmen terkait penggunaan pakaian adat saat peringatan Hardiknas di Bandar Lampung," kata Kabid Dikdas Disdikbud Bandar Lampung, Mulyadi, Selasa (29/4/2025). 

Pihaknya juga sudah menyampaikan surat edaran tersebut kepada pihak sekolah. 

"Jadi semua tergantung sekolah masing-masing, apakah sekolah akan mengikuti sesuai aturan atau versi sekolah masing-masing dalam pelaksanaan perayaan Hardiknas," ujar Mulyadi. 

Pihak sekolah menyesuaikan saja, karena saat ini jenjang SMP tengah melakukan US (ujian sekolah) yang berlangsung dari 28 April sampai dengan 10 Mei mendatang. 

"Penggunaan pakaian adat sifatnya hanya diimbau saja, asal tidak memberatkan siswa dan sekolah," imbuhnya.

"Jadi siswa menggunakan pakaian adat itu hanya imbauan saja dan sesuai dengan aturan yang disampaikan kemendikdasmen," kata Mulyadi. 

Adapun tujuan pemakaian baju ada tersebut, diantaranya kebudayaan bisa bangkit lagi dengan tradisi nasional, lalu harapannya bisa berkembang dengan menggunakan pakaian tradisional. 

"Semua tergantung kebijakan sekolah dalam memperingatkan Hardiknas, urgensi Hardiknas itu yakni untuk memperkuat komitmen seluruh insan pendidikan akan pentingnya strategis pendidikan bagi peradaban dan daya saing," ujar Mulyadi. 

Pemerintah meminta daerah untuk mengingatkan kembali kepada seluruh insan pendidikan akan filosofi perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam meletakan dasar dan arah pendidikan bangsa. 

Meningkatkan rasa Nasionalisme di kalangan insan pendidikan dalam edaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)