Mendadak Menteri Iftitah Sulaiman Kunjungi Mesuji Tinjau Kawasan Transmigrasi

Tribunlampung.co.id, Mesuji - Secara mendadak Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara sambangi Kabupaten Mesuji untuk meninjau kawasan transmigrasi, Kamis (1/5/2025).

Sehingga kedatangan Letkol Purn Muhammad Iftitah Sulaiman ke Kabupaten Mesuji begitu taktis.

Meskipun begitu kedatangannya ke Kabupaten Mesuji turut disambut dan didampingi oleh jajaran pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji.

Dari informasi yang didapat, kedatangan Menteri Transmigrasi secara dadakan ke Kabupaten Mesuji bukan tanpa sebab.

Maksudnya adalah demi memotret secara langsung kondisi kawasan Transmigrasi Mesuji, sehingga potret masalah di lapangan tergambar secara utuh tanpa ada rekayasa ataupun manipulasi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kawasan Transmigrasi (Disnakertrans) Mesuji Najmul Fikri mengatakan kedatangan Menteri Transmigrasi itu sedang melakukan belanja masalah di kawasan Transmigrasi yang ada di Kabupaten Mesuji.

"Istilah beliau maksud kedatangannya ke Mesuji itu sedang melakukan belanja masalah untuk menyusun daftar inventaris masalah kawasan Transmigrasi Mesuji," ujarnya.

Sehingga pada perumusan program ke depannya itu bisa menjawab dan menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan Transmigrasi.

Kiki sapaan akrabnya menuturkan dalam kunjungan Menteri Transmigrasi itu wilayah pertama yang dituju adalah Pusat Kawasan Perkotaan Baru atau yang dulunya lebih dikenal sebagai KTM.

Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi Islamic Centre, Pasar Senin KTM dan Terminal Type C di Kecamatan Mesuji Timur.

Selanjutnya berpindah tempat untuk menuju persawahan di tanggul penangkis KTM, Raise Miling Plant (RMP) dan terakhir ke Rumah Dinas (Rumdis) Bupati Mesuji.

Dijelaskan Kiki dalam kunjungannya itu Menteri Transmigrasi berkesempatan untuk melakukan dialog bersamanya serta melakukan wawancara dan diskusi kepada masyarakat setempat.

"Ternyata pada kesempatan itu beliau cukup tercengang ketika kita sampaikan bahwa Mesuji itu memiliki luas lahan persawahan 25 ribu hektar lebih yang 96 persennya atau 23 ribu hektar lebih itu berada di kawasan transmigrasi," ungkapnya.

Dari fakta tersebut menjadi modal baik untuk Kabupaten Mesuji karena memiliki potensi yang cukup besar. 

Sehingga problem yang terjadi saat ini adalah masih banyaknya petani di Mesuji yang hanya mampu menjual hasil panennya dalam bentuk gabah kering panen bisa terpecahkan.