Berita Terkini Nasional

Penyiram Air Keras ke Ibu dan Anak di Sukabumi Kini Diburu, Polisi Sudah Simpan Bukti

Polisi masih memburu pelaku penyiram air keras terhadap ibu dan anak, saat mengendarai motor di jalanan di Kota Sukabumi.

Dokumentasi Humas Polres Sukabumi Kota
PENANGANAN MEDIS: R (10) saat mendapatkan penanganan medis di RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi, Kamis (1/5/2025). R dan ibunya menjadi korban penyiraman air keras di Jalan Sudajaya Baros, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sukabumi - Polisi masih memburu pelaku penyiram air keras terhadap ibu dan anak, saat mengendarai motor di jalanan di Kota Sukabumi.

Insiden penyiraman air keras oleh OTK terhadap ibu dan anak itu terjadi tepatnya di jalan Sudajaya Baros, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Kamis (01/05/2025). 

Terkini polisi telah memeriksa saksi-saksi yang melihat dugaan tindak pidana yang menimpa ibu YA (37) dan anaknya R (10). 

Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih mengatakan, serangkai penyelidikan awal telah dilakukan.

"Cek TKP sudah dilakukan. Termasuk juga kita temukan salah satu barang bukti," ucapnya, Jumat (02/05/2025).

"Saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian sudah ada yang kita mintai keterangan," ucapnya. 

Sementara itu pihak penyidik juga belum meminta keterangan dari korban YA. Pasalnya korban masih menjalani perawatan.

"Kondisi mulai membaik. Saat ini masih di ruang perawatan," tutupnya.

Sebelumnya, Penyiraman terjadi tersebut diungkapkan, Iing (54 tahun), paman korban. 

Saat itu korban hendak berangkat kerja dan akan menitipkan anaknya ke rumah saudaranya yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Kebetulan saya mau keluar dari garasi pas keluar garasi jalan sudajaya ada ramai-ramai dikira saya ada celaka. Pas ada kabar ada yang disiram air keras, ternyata itu ponakan saya langsung saya respons mobil baju dan bawa ke Bunut. 

Korban Ya saat itu bersama anaknya akan ke rumah saudaranya berencana untuk menitipkan anaknya. 

"Itu rencananya korban mau ke kantor mau kerja cuma mau menitipkan anaknya ke adiknya. Kebetulan lewat rumah saya," ucapnya. 

"Sehari-hari kerja di developer jadi marketing. Setiap hari anaknya sekolah jadi suka dititipkan di adeknya," tutur Iing.

Pada saat kejadian, korban tidak menyadari akan adanya peristiwa tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved