Pemusnahan Bahan Peledak di Garut

Ilman Histeris Lihat Serpihan Kulit Terbang ke Arahnya, Trauma Tragedi Garut

Korban selamat tragedi ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut tak kuasa menahan tangisnya ketika bercerita momen mencekam yang terjadi di depan matanya.

Tribun Priangan/Sidqi Al Ghifari
KESAKSIAN WARGA SELAMAT: Ilmansyah (26), adik dari Yusrizal, korban ledakan maut saat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat Senin (12/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Ia selamat karena diminta mengambil air ke laut, namun menyaksikan langsung tubuh-tubuh korban terpental dan serpihan tubuh berserakan di sekitarnya. 

Ia menyebut tugasnya mengambil air untuk mengisi tandon air di lokasi kejadian ternyata menyelamatkannya dari maut.

Namun, ia menyebut masih mengalami trauma atas kejadian tragis yang menimpa keluarganya itu.

"Trauma iya, masih syok kalo liat orang sedih," ucapnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana,Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana mengatakan pihaknya akan mendampingi keluarga korban dalam proses trauma healing.

"Kita terjunkan 9 orang, kita akan dampingi untuk proses trauma healing," ujarnya kepada Tribunjabar.id.

Mengapa Ada Warga Sipil?

Ledakan amunisi kedaluwarsa milik TNI di Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025), menimbulkan pertanyaan besar di tengah publik.

Sebanyak sembilan warga sipil dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Masyarakat mempertanyakan bagaimana warga sipil bisa berada di lokasi pemusnahan amunisi milik TNI.

Total ada 13 korban jiwa dalam ledakan yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Pemusnahan dilakukan oleh TNI Angkatan Darat sekitar pukul 09.30 WIB.

Peristiwa yang menewaskan sembilan warga sipil dan empat personel TNI ini memicu sorotan tajam dari berbagai pihak.

Muncul pertanyaan: apakah pemusnahan sudah sesuai prosedur standar, dan mengapa area tersebut tidak steril dari warga sipil?

Klaim TNI

Klaim sudah aman, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana mengungkapkan, jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat dari awal telah melakukan pengecekan prosedur dan lokasi sebelum peledakan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved