Berita Lampung
Bulog Lampung Targetkan Serap 78 Ribu Ton Jagung Kering Sepanjang 2025
Perum Bulog Kanwil Lampung menargetkan menyerap sebanyak 78 ribu ton jagung kering sepanjang tahun 2025 ini.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung menargetkan menyerap sebanyak 78 ribu ton jagung kering sepanjang tahun 2025 ini.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, mengatakan hingga ppertengahan Mei 2025 ini pihaknya telah menyerap 19 ribu ton jagung kering atau sekitar 24 persen dari target yang ditetapkan.
"Bulog Lampung ditugaskan untuk menyerap 78 ribu ton jagung sampai Desember, dan sampai saat ini kami sudah melakukan penyerapan kurang lebih 19 ribu ton artinya sudah 24 persen," kata Nurman saat dimintai keterangan, Jumat (16/5/2025).
Dia mengatakan, jika sejumlah wilayah serapan yang sedang musim panen saat ini ada di beberapa kabupaten.
"Panen saat ini sudah mulai banyak, saat ini sudah mulai panen di Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Utara tentunya kita dari Bulog akan menambah atau melakukan penyerapan jagung," jelasnya.
Namun nurman mengatakan jika puncak musim panen jagung di Lampung sendiri diperkirakan akan terjadi pada bulan Juni hingga Juli 2025 ini.
Nurman menjelaskan, jika pihaknya akan menyerap jagung kering dengan kadar air maksimal 14 persen dan kadar aflatoksin maksimal 50 ppb, dengan harga pembelian Rp 5.500 per kilogram.
"Kualitas jagung yang dibeli oleh Bulog yaitu kadar air nya 14 persen jadi jagung nya kering dan kadar aflatoksin nya 50 ppb. Jadi tugas Bulog membeli jagung kering," jelasnya.
Untuk memenuhi standar ini, Bulog Lampung meminta para petani maupun kelompok tani untuk melakukan pengeringan terlebih dahulu sebelum dijual ke Bulog.
Nurman pun mengatakan jika sejauh ini mitra pengering telah tersedia di beberapa wilayah seperti Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Lampung Tengah.
Dia pun menyebut jika petani bebas memilih mitra mana yang ingin mereka ajak kerja sama.
"Kami sudah menginstruksikan seluruh cabang Bulog untuk melakukan sosialisasi ke petani terkait jagung kering, jadi petani dapat bekerja sama dengan mitra pengering yang sudah kami tunjuk," jelasnya.
"Jadi kami minta petani atau kelompok tani untuk mengeringkan dulu jagung nya, nanti bisa bekerjasama dengan mitra pengering atau kalau ada yang punya lapangan bisa digunakan," jelasnya.
Ia mengatakan setelah jagung dikeringkan dan memenuhi syarat kualitas, maka Bulog akan menjemput langsung dari lokasi pengeringan.
Selanjutnya, jagung yang telah diserap akan disimpan di gudang-gudang Bulog.
"Setelah kering nanti jagung nya akan kami ambil dan itu yang kami ambil harganya Rp 5.500 perkilogram dan ini kita ambil di lokasi petani melakukan pengeringan. Setelah kita jemput jagung kering akan kita masukan di gudang," jelasnya.
(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)
Tim SAR Gabungan Temukan Jasad Polisi Korban Tenggelam di Pantai Goa Matu Pesisir Barat |
![]() |
---|
DPO Curat di Kandang Ayam Warga Berhasil Diringkus Polsek Terbanggi Besar |
![]() |
---|
Toyota Hilux Terbakar di Tol Bakter, Diduga dari Cat Pilox di Bak Belakang Meledak |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah di Pringsewu, Beras Rp 14.000 Langsung Ludes dalam 2 Jam |
![]() |
---|
Wacana 4 Desa di Lamsel Masuk Bandar Lampung, Budiman AS Beri Tanggapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.