Berita Lampung
Jurnalis Tribun Lampung Riyo Pratama Raih Beasiswa Bergengsi BRI Fellowship Journalism 2025
Jurnalis Tribun Lampung itu terpaku saat mendapati namanya tertera dalam daftar 45 penerima Beasiswa BRI Fellowship Journalism 2025.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Senin (19/5/2025) siang itu, Riyo Pratama membuka ponselnya seperti biasa.
Jurnalis Tribun Lampung itu terpaku saat mendapati namanya tertera dalam daftar 45 penerima Beasiswa BRI Fellowship Journalism 2025.
Sejenak ia diam, lalu menunduk.
Air mata menetes begitu saja. Bukan karena sedih, tapi karena rasa syukur yang membuncah.
Dari 256 jurnalis se-Indonesia yang mengikuti seleksi tahap dua, Riyo terpilih sebagai salah satunya.
“Ini bukan sekadar beasiswa. Ini pengakuan atas perjuanganku sebagai jurnalis dari daerah,” ucapnya dengan suara bergetar.
“Banyak yang memandang profesi ini sebelah mata, tapi lewat karya kita bisa membuktikan kepada dunia," sambungnya.
Lahir dari Pinggiran, Tumbuh Lewat Perjuangan
Riyo bukan berasal dari kota besar. Ia tumbuh di tengah keluarga sederhana di ujung kabupaten di Lampung.
Ibunya seorang guru TK, ayahnya guru SD.
Ia adalah anak pertama dari empat bersaudara, terbiasa hidup dengan kerja keras dan semangat belajar yang ditanamkan sejak kecil.
Adiknya yang kedua sudah menyelesaikan pendidikan S2.
Sedangkan yang ketiga baru lulus SMA. Lalu si bungsu kini duduk di kelas 3.
Bagi keluarganya, pendidikan bukan sekadar formalitas, tapi jalan untuk mengangkat derajat hidup.
Hal itu yang selalu ditanamkan dalam dirinya.
Riyo pun mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas bimbingan teman-teman kru redaksi di Tribun Lampung.
“Keberhasilan ini tak lepas dari doa orangtua, dukungan istri, anak, pimpinan redaksi, para editor, dan keluarga besar Tribun Lampung,” ujarnya.
Ia juga berterima kasih kepada mentor, rekan sesama jurnalis, serta komunitas AJI Bandar Lampung yang menjadi ruangnya bertumbuh dan berdiskusi.
Jurnalisme adalah Karya, Bukan Label
Sebagai jurnalis di daerah, Riyo paham betul tantangan di lapangan.
Menembus hujan, mengejar narasumber yang enggan bicara, hingga harus menulis di tengah keterbatasan fasilitas.
Tapi bagi Riyo, jurnalisme adalah tentang karya, bukan sekadar profesi.
“Banyak yang mengaku wartawan, tapi ketika ditanya mana karyamu, terdiam. Maka mari kita buktikan lewat tulisan dan kerja nyata, bukan gelar," tuturnya.
Selama proses seleksi, sempat tebersit keraguan.
“Saya sempat bertanya dalam hati, apakah perjuangan ini akan ada hasilnya?” ujarnya.
Tapi ia terus menulis, terus belajar. Hingga akhirnya, nama itu muncul dan mimpi itu tak lagi sebatas angan.
Melalui BRI Fellowship Journalism, Riyo bukan hanya mendapatkan pengembangan kapasitas profesional, tetapi juga kesempatan langka, melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.
Sebuah mimpi yang lama tertanam, kini mulai menemukan jalannya.
Untuk Lampung, untuk Jurnalisme Daerah
Yang membuatnya makin bangga, ia menjadi satu-satunya jurnalis dari Lampung yang lolos dalam program ini.
“Banyak jurnalis hebat di daerah, tapi belum punya panggung. Saya ingin membuktikan bahwa jurnalisme dari pinggiran pun bisa bersinar,” tegasnya.
Kabar ini disambut hangat. Tak hanya keluarga dan rekan kerja yang ikut bahagia, tapi juga komunitas jurnalis di Lampung.
Pesan-pesan ucapan selamat pun mengalir, beberapa bahkan mengaku terinspirasi oleh perjalanan Riyo.
Dalam dirinya, Riyo membawa satu harapan bahwa anak-anak muda di pelosok negeri tak boleh berhenti bermimpi. Bahwa perjuangan yang jujur, pada waktunya, akan menemukan jalannya.
"Ketika logika berteriak itu mustahil, pengharapan berbisik cobalah satu kali lagi," pesannya.
(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)
Warga Bandar Lampung Rutin Cuci Darah Ucap Syukur Jadi Peserta JKN |
![]() |
---|
Bejatnya Satpam di Pringsewu Rudapaksa Siswi SD Berkali-kali |
![]() |
---|
Kopi Bubuk Sangrai Lampung Punya Banyak Kelebihan, Bakal Munculkan Pelaku Ekspor Baru |
![]() |
---|
Wabup Lampung Tengah Tinjau Pembangunan Puskesmas Bangun Rejo |
![]() |
---|
DPRD Lampung Sarankan PPh UMKM Dihapus, Alasannya Ekonomi Lagi Lesu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.