Berita Terkini Nasional

Pengemudi Ojol di Bandung Tambal Jalan dengan Modal Sendiri, Hasan Belajar dari Youtube

Hari-hari terakhir, kampung di Bandung Selatan riuh oleh suara tungku dan semangat seorang pemuda bernama Hasan Fiidel yang masih berusia 24 tahun.

Editor: Teguh Prasetyo
KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
TAMBAL JALAN - Hasan Fiidel (24) driver ojeg online saat tengah menambal salah satu jalan berlubang di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/5/2025). 

"Banyak yang nanya dari pihak pemerintah atau bukan, ada yang memvideo, ada yang berterima kasih, ada yang nyuruh juga. Kan kalau saya mah skala kecil, ini ada yang nyuruh skalanya gede, bukan kerjaan saya kalau lubangnya gede mah," ujarnya.

Meski begitu, Hasan tak pernah menyalahkan pemerintah.

"Saya enggak nyalahin pihak manapun, saya yakin pihak terkait juga ingin membetulkan jalan, tapi mungkin dananya harus besar, harus nunggu juga. Tapi kalau saya kan waktunya luang, sambil nunggu diaspal sama pihak terkait ya saya lakukan aktivitas ini, daripada enggak sama sekali ditambal," tuturnya.

Hasan tumbuh dari keluarga sederhana.

Ayahnya meninggal sejak kecil, ibunya menjadi TKW di Arab dan Dubai hingga 2022.

Meski berjauhan, kasih sayang tak pernah ia rasa kurang.

Selepas SD, Hasan sempat enggan melanjutkan sekolah dan merantau ke Jakarta untuk berdagang telur.

Namun melihat anak-anak berseragam SMP, ia kembali ingin sekolah.

Selama SMP dan SMK, Hasan berdagang pulsa, arang briket, hingga sayur di pasar Baleendah.

Ia sempat tinggal di Panti Asuhan Yatim Baraya di Rancamanyar.

Kini sudah tiga tahun lebih ia menjadi ojol.

"Kenapa pakai jaket ojol? Karena memang ini identitas saya, keseharian saya, tempat saya cari nafkah," ujarnya.

Hasan juga kerap menjajakan jas hujan seharga Rp 5.000 di sela aktivitasnya.

Meski tak berharap viral, Hasan tetap punya impian besar yakni mendirikan perusahaan aspal sendiri.

"Kedepan pengen bikin perusahaan aspal sendiri. Itu karena saya lihat daerah Baleendah yang jalannya bolong gede, biar manfaatnya bisa terasa lebih besar. Paling tidak saya punya perusahaan bahan-bahan untuk perbaiki jalan," tutupnya. (tribunnetwork)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved